Sabtu, 12 Mei 2018

TNI AL Pesan Tambahan Pesawat MPA

Sebanyak 2 unit CN235 MPAIlustrasi CN 235 MPA TNI AL ✈️

Menurut situs asing aviationweek, TNI AL telah memesan sebanyak 2 unit pesawat intai maritim (MPA).

Pesawat intai maritim ini telah dipesan dan akan di produksi oleh BUMNIS PT Dirgantara Indonesia.

Nantinya bila rampung, puspenerbal dipastikan diperkuat oleh 5 unit pesawat intai maritim yang menggunakan CN 235. [GM]

  Garuda Militer  

Penampakan LST Batch Kedua TNI AL

Bernama KRI Teluk LadaLST Batch kedua pesanan TNI AL [seto/ def.pk] ✈️

Baru baru ini beredar penampakan kapal perang berupa kapal pengangkut tank pesanan TNI AL yang sudah di beri nama KRI Teluk Lada dengan nomor lambung 521.

Pesanan kedua ini dikerjakan oleh PT DRU Lampung. Setelah berhasil memproduksi kapal LST pertama KRI Teluk Bituni, pihak kemenhan menambah memesan kembali sebanyak 3 unit pada tahun 2016 lalu.

Kapal Angkut Tank / LST ini mempunyai panjang 120 m, lebar 18 m dan berat 2.300 ton, dapat mengangkut 10 tank Leopard, 363 pasukan bersenjata lengkap dan sanggup membawa 2 helikopter.

Rencananya kapal ini akan diluncurkan juga tahun ini. [GM]

  Garuda Militer  

[Video] Australia Army Skill at ARMS Meeting

Uploaded by Puspen TNIAll about Indonesia Army Team



  Youtube  

Letda Inf Herlansyah Penembak Terbaik

AASAM 2018 Letda Inf Herlansyah Penembak Terbaik di AASAM 2018

Letda Inf Herlansyah menorehkan prestasi gemilang di pentas Internasional dengan menjadi petembak terbaik sebagai “Best of The Best Shooter AASAM 2018” pada Lomba Tembak AASAM tahun 2018 Kamis, (10/ 05).

Letda Inf Herlansyah yang kesehariannya berdinas di Batalyon Infanteri Para Raider 328 Kostrad, Cilodong, Depok, Jawa Barat, tergabung bersama 12 Petembak Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat.

Lomba Tembak AASAM Tahun 2018 adalah lomba tembak tahunan antar Angkatan Darat.

Yang diikutii oleh 18 negara di wilayah Asia Pasifik dan beberapa negara dari benua Amerika dan Eropa.

Ajang tersebut diselenggarakan oleh Angkatan Darat Australia (Royal Australian Army) yang bertajuk Australian Army of Skill Arms at Meeting (AASAM).

Berlangsung selama 18 hari sejak tanggal 23 April – 10 Mei 2018 di Puckapunyal Military Range, Victoria, Australia.

Negara-negara yang ikut berpartisipasi pada lomba tembak internasional tahunan ini diantaranya Indonesia, Australia, Malaysia, Filifina, Jepang, New Zealand, Thailand, Amerika Serikat, Korea, Canada, Singapura, Brunai Darussalam, UEA, Inggris, Fiji, Tonga, Timor Leste dan Kamboja.

Tentunya bangga dapat membawa harum nama Indonesia dan TNI, hal Ini juga membuktikan jika prajurit TNI Indonesia tangguh dan tidak bisa dianggap remeh,” ujar Letda Inf Herlansyah di Puckapunyal, Kamis (10/ 05).

Secara keseluruhan, TNI AD keluar sebagai juara umum lomba tembak AASAM Tahun 2018 setelah meraih 36 medali emas, 18 perak dan 13 perunggu.

Kemudian diikuti Australia dengan meraih 9 medali emas, 4 perak dan 10 perunggu.

Dan ditempat ketiga diraih oleh Malaysia dengan 8 medali emas, 6 perak dan 2 perunggu

  Tribunnews  

Jumat, 11 Mei 2018

CN-235 MPA Bisa Menjadi Senjata Penghancur Kapal Perang

✈ CN235 MPA TNI AU [Marchel]

Jet tempur Sukhoi Su-27SKM/ 30 MK2 yang bersarang di Skadron Udara 11 Lanud Hasanuddin, Makassar, makin memiliki kemampuan tempur yang mematikan setelah ada penambahan pesawat antimaritim CN-235 MPA.

Sejumlah pesawat patroli maritim CN-235 MPA, saat ini memang telah menjadi andalan bagi misi-misi pengintaian yang dilaksanakan Skadron Udara 5 Lanud Hasanuddin baik untuk melancarkan misi pengintaian udara maupun di laut.

Apalagi khusus untuk pesawat intai CN-235 MPA dalam misi patrolinya tidak hanya memiliki kemampuan mendeteksi dan mengidentifikasi sasaran saja.

Tapi juga bisa menghancurkan sasaran menggunakan persenjataan seperti roket, rudal antikapal perang, dan torpedo antikapal selam.

Ketika sedang melaksanakan terbang patroli di udara untuk mengintai pergerakan kapal-kapal yang sedang berada di permukaan laut, CN-235 akan selalu bekerja sama dengan jet tempur Sukhoi yang bertugas sebagai pengawal (air cover) bagi CN-235 dari ancaman jet tempur musuh.

Tapi jika CN-235 berhasil mendeteksi kehadiran kapal perang musuh dan harus dihancurkan, CN-235 juga bisa bekerja sama dengan Sukhoi untuk menghancurkan kapal perang bersangkutan secara bersama.

Pasalnya baik CN-235 MPA maupun Sukhoi telah terintegrasi secara sistem komunikasi, sistem peperangan elektronik, dan sama-sama memiliki senjata penghancur kapal perang.

Misalnya jika CN-235 MPA memiliki senjata penghancur kapal berupa rudal Harpoon atau Exocet, Sukhio juga memiliki rudal antikapal perang yakni, Kh-59 ME.

Dengan demikian penambahan kekuatan CN-235 MPA yang merupakan buatan PT DI Indonesia itu di Skadron Udara 5 Lanud Hassanudin bisa membuat jet-jet tempur Sukhoi makin mematikan karena memiliki partner yang bisa mengendus kapal perang di lautan luas.

Jika kapal-kapal perang musuh terpergok CN-235 MPA, pesawat yang diawaki oleh 7 orang personel ini akan segera mengontak Sukhoi dan kemudian menghancurkan sasaran bersama-sama.

  Intisari  

Panglima TNI Resmikan Divif 3 Kostrad, Koarmada III, Koopsau III dan Pasmar 3

Bertempat di Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) XIV Sorong Papua Barat, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. meresmikan 4 (empat) satuan baru TNI yaitu Divisi Infanteri 3 Kostrad bermarkas di Pakatto Sulawesi Selatan, Komando Armada III dan Pasmar 3 Korps Marinir TNI AL bermarkas di Kabupaten Sorong Papua Barat, Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) III bermarkas di Biak dan meresmikan perubahan nama satuan TNI yaitu Komando Armada RI Wilayah Barat (Koarmabar) menjadi Koarmada I, Komando Armada RI Wilayah Timur (Koarmatim) menjadi Koarmada II. Jum’at (11/5/2018).

Pembentukan satuan baru dan perubahan nama satuan TNI ditetapakn berdasarkan keputusan Presiden RI Nomor 12 tahun 2018 tanggal 8 Mei 2018. Pembentukan 4 (empat) satuan baru TNI tersebut sejalan dengan kebijakan TNI dalam rangka mewujudkan konsep Trimatra Terpadu TNI dengan gelar wilayah satuan di wilayah timur/sekitar ALKI III. Komitmen tersebut diwujudkan Panglima TNI dengan mencanangkan Program 100 Hari yang salah satu Program Prioritasnya adalah pembentukan Divisi Infanteri 3 Kostrad, Koarmada III, Koopsau III dan Pasmar 3 yang saat ini sudah terwujud.

Upacara peresmian ditandai dengan pengambilan sumpah jabatan dan penandatangan Pakta Integritas serta penanda tanganan naskah berita acara perubahan nama dan peresmian Kesatuan. Acara juga dimeriahkan demonstrasi keterampilan prajurit yaitu terjun payung, tarian adat Papua dan terakhir pemotongan tumpeng oleh Panglima TNI.

Panglima Divisi Infanteri 3 Kostrad dijabat oleh Mayjen TNI Achmad Marzuki dan sebagai Kepala Staf Divisi Infanteri 3 Kostrad di jabat oleh Kolonel Inf Dwi Darmadi.

Dislokasi Divisi Infanteri 3 Kostrad berada di Pakatto Sulawesi Selatan dengan 3 Brigade Infanteri (Brigif) yaitu Brigif Para Raider 3/TBS Kostrad berada di Kariango Sulawesi Selatan, terdiri dari Yonif Para Raider 431/Satria Setia Perkasa, Yonif Para Raider 432/Waspada Setia Jaya dan Yonif Para Raider 433/Julu Siri. Brigif 20/IJK Kostrad bermarkas di Timika Papua, terdiri dari Yonif 754/Eme Neme Kangasi dan Yonif 755/Yalet. Satu Brigif lagi dalam proses pembentukan yang akan bermarkas di Sorong Papua.

Hadir pada upacara tersebut, Kepala Lembaga dan Kementerian RI, Pejabat Kemenhan RI, Pejabat Polri, Tokoh Agama, Tokoh Adat atau Suku, Gubernur Papua dan Papua Barat, Gubernur Maluku dan Maluku Utara, Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kasal Laksamana TNI Ade Supandi, S.E. dan Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E., S.Sos., M.M., Pangkostrad Letjen TNI Agus Kriswanto.

  Kostrad  

Latihan PPRC Dilaksanakan Serentak di Tiga Tempat

[def.pk]

Latihan gabungan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) tahun ini sangat spesial.

Begitu kata Letkol Nav Wahyu Pratomo Pujo Wahono SH, Kepala Dinas Operasi Lanudsri Manado, Jumat (11/5/2018) pukul 10.00 wita.

"Latihan operasi PPRC tahun ini sangat spesial. Karena kita mencoba kemampuan alutsista TNI pada waktu bersamaan di tiga spot. Ini baru pertama kalinya," ujar Letkol Nav Wahyu Pratomo Pujo Wahono SH.

Latihan operasi PPRC ini biasanya dilaksanakan satu tahun sekali.

"Kali ini dilaksanakan di wilayah timur. Dengan lokasi target ada di tiga tempat yakni di Morotai, Selaru dan Timika," ujar Kadisops.

Untuk PPRC di Lanudsri ditunjuk untuk melaksanakan operasi di Morotai.

"Operasi PPRC di tiga tempat ini untuk komando di bawah Panglima Divisi Inf Dua dan wakil komando yaitu Danlanud Malang," ujar kadisops.

  Tribunnews  

4 Terduga Teroris Ditangkap di Tambun

Kronologi Penembakan 2 Terduga Teroris di Tambun Bekasi 4 Terduga teroris ditangkap di Tambun, Bekasi. 2 Di antaranya ditembak. 1 Orang meninggal dunia.

Penangkapan diawali informasi intelijen yang diterima polisi pada Kamis (10/5) dini hari, sekitar pukul 01.35 WIB. Informasi itu menyebut ada 4 orang terduga teroris yang hendak menuju Mako Brimob untuk membantu para napi teroris yang sedang melawan polisi.

Mereka ditangkap, lalu dibawa ke Jakarta. Di tengah jalan, dua di antaranya melakukan perlawanan hingga akhirnya ditembak.

"Memberontak, berusaha mencekik anggota, hingga borgol yang dipakaikan terlepas," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto seraya menambahkan mereka berusaha merebut senjata api. Setyo bicara dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Jumat (11/5/2018).

Berikut kronologi penangkapan dan penembakan para teroris asal Tambun itu seperti yang disampaikan Irjen Setyo:

Kamis (10/5/2018)
01.35 WIB

Polisi mendapat informasi ada 4 orang yang akan menyerang Mako Brimob untuk membantu napi teroris melawan polisi. Setelah mendapat informasi, polisi bergerak menuju Tambun dan menangkap keempat orang tersebut. Mereka dibawa ke Jakarta.

 Identitas mereka adalah:

1. AM, kelahiran Medan, 8 agusutus 1979. Alamat tempat tinggal di Tasikmalaya.
2. HG, kelahiran Tasikmalaya, 31 Mei 1977. Alamat tempat tinggal di Tasikmalaya.
3. RA, kelahiran Ciamis, 30 April 1977. Alamat tempat tinggal di Tasikmalaya.
4. JG, kelahiran Garut 17 Mei 1988. Alamat tempat tinggal di Tasikmalaya.

 Barang bukti yang diamankan:

- Sangkur
- Belati
- Amunisi peluru kaliber 9 mm sebanyak 25 butir
- Paku 25 buah
- Katapel 2 buah
- Busur besi 3 buah
- Peluru gotri 69 butir
- Golok 2 buah
- Peluru senapan angin 48 butir

05.30 WIB

RA dan JG melawan petugas. Mereka mencekik dan berupaya merebut senjata api. Polisi akhirnya melakukan tindakan tegas, keduanya ditembak. RA dan JG lalu dibawa ke RS Bhayangkara, Kelapa Dua, Depok.

07.30 WIB

RA meninggal dunia. JG masih menjalani perawatan.
(tor/fdn)

  detik  

[Teror] Polisi Ditusuk Pascarusuh di Mako Brimob

Warga Subang Penusuk Bripka Frence di Mako Brimob Tendi Sumarno (23), penusuk Bripka Frence di halaman intel Brimob Kelapa Dua, Depok, tewas ditembak. Pria tersebut tercatat sebagai warga Kabupaten Subang, Jawa Barat.

"Ya betul," ucap Kapolres Subang AKBP M Joni saat ditanya detikcom soal domisili Tendi via pesan singkat, Jumat (11/5/2018).

Tendi tercatat sebagai warga Kampung Buniara RT 22/04 Desa Buniara, Tanjungsiang, Subang, Jawa Barat. Dari laporan yang diterima, Tendi berstatus mahasiswa.

Polisi belum bisa memastikan Tendi merupakan anggota teroris atau bukan. "Belum termonitor Polres kalau yang bersangkutan pelaku teror," kata Joni.

Peristiwa penusukan terjadi pada Kamis (10/5) sekitar pukul 23.00 WIB. Saat itu korban sedang melakukan pengamanan di depan Mako Brimob dan mencurigai pelaku yang berada di depan RS Bhayangkara.

Korban kemudian membawa pelaku dengan berboncengan motor ke Mako Brimob. Pelaku dibawa ke kantor Satintel Brimob saat itu.

Namun setibanya di kantor Satintel Brimob, pelaku mengeluarkan pisau dan menusuk korban. Korban pun berteriak meminta tolong dan kemudian anggota lain yang melihat kejadian itu menembak pelaku. Korban sempat dibawa ke RS Bhayangkara yang ada di dekat Mako Brimob, namun nyawanya tak tertolong. (bbn/bbn)

 Polisi Belum Pastikan Penusuk Bripka Frence Terkait Jaringan Teroris 

Polisi menembak mati Tendi Sumarno, pelaku penusukan Bripka Frence di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. Polisi belum memastikan pelaku terkait dengan jaringan teroris.

"Belum tahu, Mabes itu kalau urusan teroris," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono saat dihubungi detikcom, Jumat (11/5/2018).

Informasi yang diperoleh detikcom, peristiwa terjadi pada Kamis (10/5) malam. Korban adalah anggota Satuan Intel Brimob.

Saat itu korban sedang berada di depan RS Bhayangkara mencurigai seseorang. Setelah dua jam diamati, korban membawa orang tersebut ke kantor Satuan Intel Mako Brimob dengan dibonceng motor untuk dilakukan pemeriksaan.

Namun, sesampainya di kantor intel, pelaku tiba-tiba menusuk korban menggunakan pisau. Fence terluka di perut kanannya akibat kejadian itu.

Frence dikabarkan meninggal dunia setelah sebelumnya dibawa ke RS Bhayangkara. Sementara Tendi tewas setelah ditembak di tempat oleh polisi.

 SOP Lemah 

Peristiwa penusukan polisi pascarusuh napi teroris di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, menunjukkan SOP Polri masih lemah. Petugas seharusnya melakukan pemeriksaan tubuh terhadap seseorang yang dicurigai. "Kasus ini menunjukkan bahwa sikap profesional, kepekaan, kepedulian, dan ketaatan pada SOP semakin rendah," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane dalam keterangannya kepada detikcom, Jumat (11/5/2018).

Menurut Neta, petugas seharusnya menerapkan SOP yang benar ketika mengamankan seseorang yang dicurigai. Pemeriksaan tubuh dan barang bawaan orang yang dicurigai wajib dilakukan.

"Saat menangkap orang yang mencurigakan, polisi harus menggeledah seluruh tubuh pelaku agar polisi yang menangkap dan membawanya ke kantor polisi lebih aman dari berbagai ancaman. Ini SOP. Jika kemudian orang yang dicurigai tersebut bisa menusuk polisi di markas polisi, tentu banyak hal yang salah. Dari mana yang bersangkutan mendapatkan pisau dan kenapa yang bersangkutan tidak digeledah secara cermat," tegasnya.

Kejadian itu, menurut Neta, menunjukkan pengamanan di Mako Brimob masih lemah. "Mako Brimob sebenarnya selama ini terkesan menakutkan, tapi ternyata aparat yang bertugas masih kurang profesional, tidak peka, tidak cermat, dan tidak menjalankan SOP dengan maksimal," tuturnya.

Dalam keterangannya, Neta juga menjelaskan kronologi penyerangan terhadap korban Bripka Frence. Berdasarkan informasi yang diterima Neta, yang menurutnya info A1 (akurat), peristiwa pada Kamis (10/5) malam bermula ketika dua anggota Intel Brimob melihat tiga lelaki mencurigakan di sekitar Mako Brimob.

"Sepertinya ketiganya diduga membawa bahan peledak. Kedua Intel Brimob itu, Briptu Norman dan Briptu G, pun berusaha membekuk ketiganya. Namun hanya TS yang tertangkap. Sedangkan dua temannya berhasil kabur," tuturnya.

Karena membawa bahan peledak, pelaku Tendi Sumarno dibawa ke kantor Satintelmob di dalam Mako Brimob. Saat diperiksa, Tendi meminta izin ke toilet. Karena lama tidak muncul, korban mendatangi toilet.

"Saat itulah TS (Tendi Sumarno) melakukan serangan dan menikam anggota Brimob itu bertubi-tubi. Mendengar keributan di toilet, teman-temannya mendatangi TKP dan berhasil membekuk TS," ungkapnya.

Korban kemudian dibawa ke RS Bhayangkara. Pukul 02.40 WIB, Jumat (11/5), korban dinyatakan meninggal dengan luka parah di bagian perut.

"IPW merasa prihatin atas peristiwa ini karena terjadi di Mako Brimob pascakekacauan di Rutan Brimob. IPW berharap Polri transparan mengungkap peristiwa pembunuhan anggota Brimob ini dan mengungkap pelaku dari teroris jaringan mana. Polri juga perlu meningkatkan keamanan di sekitar Mako Brimob. Jika keamanan polisi di markas komando pasukan elite Polri itu saja tidak bisa terjaga, bagaimana publik bisa percaya bahwa polisi mampu menjaga keamanan masyarakat," tandasnya. (mei/tor)

  detik  

Tim Akrobatik Pesawat 'Neptunus' TNI AL

✈ Dibentuk Tahun 2016 ✈ Tim Aerobatik "Neptunus" TNI AL [detik]

Tak hanya penerbang TNI Angkatan Udara yang memiliki tim akrobatik pesawat di angkasa, Penerbang TNI Angkatan Laut (Penerbal) yang bermarkas di Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) V Surabaya, juga memiliki tim yang tak kalah dengan tim Jupiter milik TNI AU.

Tim ini adalah tim Neptunus. Tim ini memiliki kekuatan 6 pesawat Bonanza G-36, yang masing-masing diawaki oleh 3 orang, yang terdiri dari Capten (pilot), Co-pilot dan Enginer.

"Kita bentuk tahun 2016 lalu. Sudah 3 kali tampil, HUT Penerbangan 2016, Naval Base open Day 2017 dan kita tampil diluar Pangkalan pada di Mataram diajang Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2018 tanggal 5 Mei lalu," ujar Komandan Tim akrobatik pesawat TNI AL Neptunus, Letkol Laut (P) Catur Nur Ardiantoro kepada detikcom, saat singgah di Balai Pendidikan dan Pelatihan (BP2) Penerbang Banyuwangi, Senin (7/5/2018).

Neptunus akrobatik team ini sebelumnya bernama Bonanza Harmoni Fligth. Namun seiring dengan perkembangan waktu, tim ini kemudian berganti nama dan berganti awak pesawat menjadi Neptunus.

"Sebagian pilot yang ada di sini juga merupakan lulusan Sekolah Instruktur penerbang yang menggunakan pesawat KT 1 Wong Bee. Kita bentuk tidak sampai sebulan. Kita latihan dan menjadi tim yang bisa menghibur masyarakat dengan formasi dan manuver akrobat pesawat," tambahnya.

Diakui Catur, manuver dan akrobatik yang dilakukan tim Neptunus berbeda dengan tim Jupiter milik TNI AU. Sebab pesawat yang digunakan keduanya berbeda. Tim Neptunus menggunakan Bonanza G-36, sementara tim Jupiter menggunakan KT-1B Wong Bee.

"Beda pesawat ya beda teknis terbang. Kalau milik kita ini lebih sulit dibandingkan milik Jupiter. Namun cukup bisa menghibur," tambahnya.

Sementara keahlian formasi dan akrobatik Neptunus sudah tak bisa dianggap enteng. Dalam ajangMataram diajang Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2018, mereka menampilkan formasi delta six untuk membuka pertunjukan. Enam pesawat terbang secara bersamaan membentuk formasi 1-2-3 segitiga. Dilanjutkan formasi break off , arrow formation, dan syncro split.

Yang terlihat paling berbahaya adalah syncro head-to-head. Dua pesawat terbang rendah dari arah berlawanan.

"Selain itu ada juga manuver extrem Head to Head, semi loop cross under take dan bombas," tambahnya.

Dalam lawatannya ke Banyuwangi, tim akrobatik pesawat Neptunus milik TNI Angkatan Laut ini sempat juga menghibur para taruna dan undangan yang hadir dalam pelantikan taruna baru angkatan XV. Manuver dan formasi menarik ditampilkan, sebelum kembali menuju homebase di Surabaya.

"Mudah-mudahan bisa tampil kembali di Banyuwangi, ataupun memghiasi angkasa di seantero Indonesia," pungkas Catur.

  detik  

Kamis, 10 Mei 2018

RI-Yordania Jalin Kerja Sama Pasukan Khusus

Hadapi Terorisme Pertunjukan Ground/ Air Mobility and Tactics Tentara Yordania. (Kemhan)

Yordania berupaya untuk menjalin kerjasama dengan Indonesia dalam pembinaan pasukan khusus Angkatan Bersenjata guna menghadapi ancaman terorisme.

Hal tersebut terungkap saat Perdana Menteri yang merangkap Menhan Yordania Hani Fawzi Al Mulki melakukan pembicaraan bilateral dengan Menhan RI Ryamizard Ryacudu di sela-sela Pembukaan Special Operation Force Exhibition and Conferrence 2018 (Sofex), Selasa (8/5), di Amman, Yordania.

Dikatakan Menhan Yordania bahwa Yordania memiliki konsep dalam menangani terorisme yaitu dengan menguatkan cara berfikir rakyat agar tidak mudah terprovokasi atau terpengaruh oleh radikalisme maupun fundamentalisme. Yordania dalam waktu dekat akan mereformasi kurikulum pendidikan untuk menguatkan iman serta menekankan kepada ulama-ulama akan pentingnya ajaran Islam moderat dan perdamaian.

Menanggapi hal tersebut, Menhan RI mengungkapkan bahwa Indonesia bersama negara-negara di kawasan saat ini sedang mengadapi terorisme generasi ketiga. Generasi pertama adalah Al-Qaeda, kedua adalah deklarasi ISIS pada tahun 2014 dan ketiga adalah kembalinya pejuang-pejuang ISIS dari Timur Tengah ke kawasan. Kelompok-kelompok tersebut berencana untuk membentuk divisi Asia Timur yang terdiri dari ISIS Indonesia, Malaysia dan Philipina.

Untuk mengatasi hal tersebut, lanjut Menhan RI, Indonesia telah melakukan kerjasama trilateral dengan Malaysia dan Philipina. Selain itu Indonesia juga memiliki konsep penguatan mindset masyarakat agar tidak terpengaruh radikalisme dengan mengajak masyarakat berjuang bersama-sama menghadapi ancaman tersebut.

Untuk itulah kerjasama trilateral ini dibangun agar ketiga negara dapat saling bertukar pengalaman, keahlian dan pembelajaran mengenai alutsista yang cocok untuk menghadapi terorisme.

Pada hari yang sama dalam rangkaian kegiatan Sofex 2018 yang diikuti industri strategis pertahanan dan keamanan Indonesia ini, Menhan turut menyaksikan penandatanganan MoU antara PT Pindad dengan Yordania.

Dilanjutkan dengan menyaksikan pertunjukan Ground / Air Mobility and Tactics dengan didampingi diantaranya Danjen Kopassus, Dankormar dan Dankorpaskhas.

  ☠ Kemhan  

Lomba Tembak AASAM 2018, TNI AD Kembali Jadi Juara

Berhasil meraih 36 medali emas, 18 perak, dan 13 perunggu TNI AD menang AASAM 2018. (Foto: dok Pen Kostrad)

Untuk ke-11 kalinya, TNI AD berhasil menjadi juara umum di turnamen tembak Australian Army of Skill Arms at Meeting (AASAM). Untuk AASAM 2018, TNI AD berhasil membawa pulang 36 medali emas.

Perhelatan AASAM 2018 digelar oleh Angkatan Darat Australia (Royal Australian Army) selama 18 hari mulai 23 April sampai 10 Mei 2018 di Puckapunyal Military Range, Victoria, Australia. TNI AD kembali menorehkan prestasi gemilang di pentas internasional dengan menjadi juara umum pada lomba tembak bergengsi antar-Angkatan Darat dari 18 negara di wilayah Asia-Pasifik dan beberapa negara dari Benua Amerika dan Eropa itu.

"TNI AD kembali keluar sebagai juara umum lomba tembak AASAM tahun 2018 setelah meraih 36 medali emas, 18 perak, dan 13 perunggu di berbagai materi lomba tembak yang diperebutkan," ujar Kapen Kostrad Kolonel Inf Putra Widyawinaya dalam keterangannya, Kamis (10/5/2018).

Pada AASAM 2018 ini, TNI AD menerjunkan 12 atlet tembaknya yang terdiri atas 5 prajurit Kostrad, 4 prajurit Kopassus, 2 orang dari Kodam XIV/Hasanuddin, dan 1 dari Kodam Jaya, dengan 4 ofisial. Tim dipimpin oleh Komandan Kontingen, Kolonel Inf Khabib Mahfud, yang kesehariannya menjabat Komandan Brigif Raider 13/1 Kostrad.

Lomba Tembak AASAM 2018, TNI AD Kembali Jadi JuaraLomba Tembak AASAM 2018, TNI AD Kembali Jadi JuaraTNI AD menang AASAM 2018. (Foto: dok. Pen Kostrad)

Negara-negara yang ikut berpartisipasi dalam lomba tembak internasional tahunan ini adalah Australia, Malaysia, Filipina, Jepang, Selandia Baru, Thailand, Amerika Serikat, Korea, Kanada, Singapura, Brunei Darussalam, Uni Emirat Arab, Inggris, Fiji, Tonga, Timor Leste, dan Kamboja. Materi yang dilombakan meliputi materi senapan dan pistol serta sniper.

"Rencana kedatangan tim kontingen TNI AD dari Australia ke Tanah Air dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 13 Mei 2018, pukul 13.00 WIB dengan menggunakan maskapai Garuda Indonesia," sebut Putra.

Sementara itu Kapuspen TNI Mayjen Sabrar Fadhilah juga memberi apresiasi kepada kontingen TNI AD. Apalagi 7 peserta dari TNI AD dinobatkan sebagai peserta terbaik internasional.

"Sangat membanggakan karena prestasi nya lebih baik lagi. Selain perolehan emas, ada 7 petembak kita dinobatkan sebagai petembak terbaik international dan saat perebutan champions AASAM terjadi all Indonesian final yang dimenangkan oleh Letda Inf Herlansyah," ucap Fadhilah terpisah.

Sebelumnya, dalam lomba AASAM 2017, TNI AD berhasil keluar sebagai juara umum. Itu merupakan kemenangan ke-10 kalinya bagi TNI AD. Pada AASAM 2017, TNI AD membawa pulang 28 medali emas, 6 perak, dan 5 perunggu dari berbagai materi lomba tembak yang diperebutkan. (elz/fjp)

  ☠ detik  

Akhir Drama 36 Jam Mako Brimob

Kapolri Jelaskan Kronologi Penyanderaan Rutan Mako Brimob yang sebenarnya tidak layak dijadikan tempat penahanan teroris dihuni 156 napiter. Padahal, kapasitas maksimal rutan itu hanya 90 narapidana.(REUTERS/Darren Whiteside)

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mendatangi Mako Brimob, Depok, Kamis (10/5) petang. Tita baru tiba dari Yordania dan langsung menyambangi lokasi kerusuhan berujung penyanderaan di Mako Brimob.

Tito menjelaskan kronologi dan duduk perkara penyanderaan yang terjadi di Mako Brimob. Tito memaparkan informasi dengan menambah detail dari yang telah disampaikan Polri.

Tito menjelaskan, pada Rutan Blok C Mako Brimob di mana tempat kerusuhan bermula, terdapat ruang pemberkasan yang dijaga anggota Polri. Ruang pemberkasan digunakan untuk menyiapkan arsip sebelum napiter menjalani persidangan.

Anggota Polri yang berjaga pada ruangan itu menjadi sasaran dan sandera napiter.

Berada di Yordania kala itu, Tito memberikan instruksi pada anak buahnya untuk mengepung Mako Brimob. Ia juga mendapat pesan dari Presiden Joko Widodo untuk tegas menindak teroris.

Kepolisian memiliki dua opsi untuk mengatasi napiter yang 'membajak' Rutan Mako Brimob. Opsi pertama adalah langsung masuk menyerbu dan opsi kedua memberikan peringatan dengan batas waktu sampai Kamis (10/5) pagi.

Opsi kedua dipilih lantaran tak semua napiter setuju dengan kerusuhan dan penyanderaan anggota Polri. Alasan lain adalah untuk mencegah korban jiwa.

Tito sendiri kemudian menginstruksikan 800 sampai 1000 personel kepolisian untuk mengepung Rutan Mako Brimob sebagai peringatan kepada narapidana teroris.

Tito mengatakan Rutan Mako Brimob tidak layak sebagai rumah tahanan teroris dan tidak berstandar maximum security. Rutan Mako Brimob juga disebut Tito over kapasitas dengan dihuni 156 napiter, padahal kapasitas maksimal rutan itu hanya 90 narapidana.

"Ini dulunya rumah tahanan buat anggota Polri dan penegak hukum lain," Kata Tito di Mako Brimob.

Rutan Mako Brimob, kata Tito, dijadikan rumah tahanan teroris karena tidak ada tempat lain. Rumah tahanan dinilai aman lantaran berada di dalam kawasan Mako Brimob.

"Jadi (narapidana) tidak bisa kemana-mana, tapi di dalam tidak layak dan bukan di desain untuk teroris," kata Tirto.

Kerusuhan berujung penyanderaan di Mako Brimob berakhir tanpa negosiasi. Usai 36 jam upaya penanggulangan, 155 napi teroris menyerah tanpa syarat.

Bentrokan Mako Brimob menewaskan lima anggota polisi dan satu narapidana terorisme.

Presiden Joko Widodo menegaskan Indonesia tak memberi tempat untuk terorisme dan upaya-upaya yang mengganggu kemanan negara.

"Perlu saya tegaskan, negara dan seluruh rakyat tidak pernah takut dan tidak pernah memberi ruang kepada terorisme, kepada upaya-upaya yang mengganggu keamanan negara," ujar Jokowi di Istana Bogor.

 Alasan Polisi Tak Langsung Serbu Mako Brimob 
Akhir Drama 36 Jam Mako Brimob yang Meninggalkan Tanda TanyaAnggota kepolisian melakukan pengamanan Mako Brimob Kelapa Dua usai kerusuhan napi teroris. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Kapolri Tito Karnavian menjelaskan alasan insiden penyanderaan di Mako Brimob berlangsung hingga 36 jam adalah karena polisi mengambil opsi untuk beri peringatan terlebih dahulu.

Peringatan diberikan mempertimbangkan kelompok pro dan kontra di dalam tahanan.

"Opsi kami langsung masuk (menyerbu), atau opsi memberikan warning. Karena kami tahu dari 155 (narapidana terorisme di Mako Brimob) ada pro-kontra. Ada yang ingin mendukung kekerasan sekelompok lainnya, ada yang tidak ingin," kata Tito dalam konferensi pers di Mako Brimob, Kamis (10/5) sore.

"Sehingga saya sampaikan pada bapak Presiden (Joko Widodo), ada situasi seperti itu. Kami berikan warning. Saya minta izin."

"Saya paham, tindakan tegas harus dilakukan, namun di dalam ada pro dan kontra, maka kami berikan warning."

Tito menyatakan Presiden Jokowi sendiri telah memerintahkan polisi mengambil tindakan tegas, seandainya tidak ada opsi lain.

"Sepanjang malam warning sudah disampaikan. Alhamdulillah, satu sandera brigadir Iwan Sarjana, jam 12 malam dilepas oleh mereka. Dan besok paginya mereka keluar menyerahkan diri."

Insiden rusuh di Mako Brimob sendiri telah berakhir pada Kamis ini pukul 07.15 WIB, sejak dimulai pada Selasa (8/5) malam pukul 22.00 WIB.

Total 156 napi terlibat dalam insiden penyanderaan tersebut dengan menguasai tiga dari enam blok yang ada di Mako Brimob. Tiga blok yang dikuasai tahanan teroris itu antara lain Blok A, B, dan C.

Enam orang meninggal pada insiden kericuhan, yaitu lima aparat kepolisian dan satu lainnya adalah tahanan yang melawan petugas.

Dari 155 narapidana, 145 dibawa ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, sementara 10 ditahan untuk kepentingan penyelidikan. (vws)

 Meninggalkan Tanda Tanya 
<p>Setelah berlangsung 36 jam, insiden ricuh di Mako Brimob berakhir pada Kamis pagi ini pukul 07.15 WIB setelah polisi mengultimatum akan menyerbu ke dalam. <br />(REUTERS/Darren Whiteside)</p>Setelah berlangsung 36 jam, insiden ricuh di Mako Brimob berakhir pada Kamis pagi ini pukul 07.15 WIB setelah polisi mengultimatum akan menyerbu ke dalam. (REUTERS/Darren Whiteside)

Drama kerusuhan dan penyanderaan selama 36 jam yang terjadi di rumah tahanan Markas Korps Brigade Mobil (Mako Brimob), Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat masih meninggalkan tanda tanya di akhir perjalanan ceritanya.

Pengamat terorisme, Harits Abu Ulya, menilai drama itu bahkan berakhir dengan ketidaksinkronan pernyataan antara Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto dan Wakil Kepala Polri (Wakapolri) Komisaris Jenderal Syafruddin.

"Jika memperhatikan dengan seksama paparan mereka (Wiranto dan Syafruddin), ada kesan ketidaksinkronan dan masih banyak hal yang tidak terungkap tuntas oleh awak media," kata Harits dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Kamis (10/5).

Menurutnya, beberapa hal yang tidak sinkron dan meninggalkan tanda tanya itu antara lain terkait kronologi sejumlah narapidana kasus terorisme bisa menguasai senjata api, senjata tajam, dan bom. Harits pun mempertanyakan pendekatan dengan istilah 'soft approach' yang dilakukan polisi hingga akhirnya narapidana teroris melepaskan sandera dan memilih menyerah.

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) itu juga mengaku belum memahami seputar penyebab pecahnya kerusuhan yang berujung tersanderanya sejumlah personel kepolisian.

"Apakah benar hanya soal sepele makanan pada hari itu yang memicu terjadinya insiden tersebut?" ujar dia.

Harits menduga, aparat kepolisian telah menggunakan mantan terpidana sekaligus terdakwa sejumlah kasus terorisme, Aman Abdurrahman, untuk menjembatani pembicaraan dengan narapidana teroris.

Dia berpendapat, polisi melakukan pendekatan kepada Aman terlebih dahulu agar bersedia membantu menyelesaikan insiden yang pecah sejak Selasa (8/5) malam.

Harits menuturkan, dugaan ini bukan tanpa dasar. Dia mengatakan, selain merupakan salah satu penghuni ruang tahanan di Mako Brimob, Aman merupakan sosok yang dipatuhi dan didengar nasihatnya.

"Aman posisinya dipatuhi dan didengar pendapatnya. Dalam insiden ini, bisa jadi Aman tidak sependapat dan tidak mendukung aksi narapidana teroris yang latar belakang aksinya adalah urusan perut atau hal tidak penting," tuturnya.

Secara terpisah, pengamat terorisme Zaki Mubarak menilai polisi tidak membeberkan secara jujur seputar insiden kerusuhan dan penyanderaan yang terjadi di rumah tahanan Mako Brimob, seperti terkait faktor pemicu.

Dia menilai faktor pemicu kerusuhan dan penyanderaan adalah masalah ideologi, bukan persoalan makanan salah satu narapidana yang ditahan petugas.

Zaki menerangkan ideologi yang dimaksud adalah pandangan bahwa polisi adalah kaum thaghut alias tersesat.

"Saya tidak yakin faktor pemicunya lebih dari itu dan lebih ideologi. Mereka anggap polisi thaghut, artinya mereka merasa dipermalukan dan dihina dengan ditahan di markas para thaghut. Mereka tidak terima dengan kondisi seperti itu," tuturnya kepada CNNIndonesia.com.

Selain itu, dia berpendapat, narapidana teroris telah merencanakan aksi kerusuhan dan penyanderaan ini sejak lama. Dia pun menduga, aksi ini terkait jelang sidang pembacaan tuntutan terhadap Aman sebagai terpidana sejumlah kasus terorisme yang diagendakan berlangsung di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Jumat (11/5).

"Menurut pandangan saya, aksi itu sudah terencana jauh di belakang. Bukan soal makanan, kalau itu selalu rutin ada persoalan setiap bulan. Mungkin (karena) besok Aman dituntut oleh jaksa," ujar dia.

Akhir Drama 36 Jam Mako Brimob yang Meninggalkan Tanda TanyaSalah satu napi teroris keluar menyerahkan diri di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, 10 Mei 2018. (Dok. Divisi Humas Polri)

Serupa Harits, Zaki pun menduga petugas kepolisian telah mengikutsertakan Aman dalam mengakhiri insiden kerusuhan dan penyanderaan di rutan Mako Brimob.

Menurutnya, peran Aman sebagai figur yang berpengaruh dinilai polisi penting untuk menjembatani komunikasi dengan narapidana teroris.

"Itu bagian dari negosiasasi yang polisi tidak mengungkapkannya. Dugaan saya, ada komunikasi dengan Aman terkait perundingan yang berlangsung hingga akhirnya pindah ke Nusakambangan," tuturnya.

Berangkat dari itu, Zaki menilai polisi mengalami banyak kekalahan dalam insiden kerusuhan dan penyanderaan di rumah tahanan Mako Brimob. Menurutnya, narapidana teroris sukses muwujudkan keinginannya, seperti mendapatkan ekspose dunia internasional hingga sebanyak 145 orang dipindahkan dari Mako Brimob ke Pulau Nusakambangan.

"Apa yang jadi target itu mereka dapatkan. Seperti ekspose internasional, mereka ingin aksinya diliput media internasional sehingga dengan cepat hanya selang beberapa jam naik di seluruh media dunia bahwa mereka mampu jihad di markas polisi," tuturnya.

 Tindakan Tepat Polisi 

Terkait operasi penanggulangan aksi kerusuhan napi teroris di Mako Brimob, Zaki menilai pola penanganan yang diambil polisi sudah tepat. Menurutnya, polisi tidak memiliki pilihan lain untuk menyelesaikan insiden ini secara ideal. Langkah yang dapat diambil polisi, katanya, hanya melakukan negosiasi demi mengantisipasi agar jumlah korban tewas tidak bertambah.

"Ini penanggulangan jangka pendek. Artinya, bagaimana mencari solusi untuk menghindari korban yang lebih banyak, karena terus terang dalam kasus penyanderaan ini posisi kepolisian lemah," tutur dia.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang mendatangi Mako Brimob setibanya di Jakarta dari Yordania menjelaskan kronologi, serta upaya penanggulangan yang akhirnya membuat aksi napi teroris berhenti setelah 36 jam.

"Opsi kami langsung masuk (menyerbu), atau opsi memberikan warning. Karena kami tahu dari 155 (narapidana terorisme di Mako Brimob) ada pro-kontra. Ada yang ingin mendukung kekerasan sekelompok lainnya, ada yang tidak ingin," kata Tito dalam konferensi pers di Mako Brimob, Kamis (10/5) malam.

Tito mengaku saat itu dirinya yang masih berada di Yordania pun melaporkan opsi-opsi tersebut kepada Presiden RI Joko Widodo. Tito menyatakan Presiden Jokowi sendiri telah memerintahkan polisi mengambil tindakan tegas, seandainya tidak ada opsi lain.

"Sepanjang malam warning sudah disampaikan. Alhamdulillah, satu sandera brigadir Iwan Sarjana, jam 12 malam dilepas oleh mereka. Dan besok paginya mereka keluar menyerahkan diri," ujar Tito yang baru tiba di Jakarta pada Kamis (10/5) petang. (kid)

  ☠ CNN  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...