Jumat, 30 Maret 2018

Latihan Bersama Pacific Partnership 2018

Ratusan Tentara Asing Di BengkuluTentara asing yang tergabung dari 16 Negara dalam gabungan Latma Pacific Partnership, saat ini berada disekitar perairan Pelabuhan Pulau Baai. Kabarnya, para tentara asing tersebut berada di Kapal Rumah Sakit USNS Mercy yang lego jangkar di sekitar Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, pada Kamis semalam (29/3/2018).

Kedatangan ratusan tentara asing di kapal USNS Mercy dalam rangka kegiatan tanggap darurat kebencanaan.

Bengkulu menjadi tuan rumah dalam kegiatan latihan bersama Pacific Partnership 2018,” kata Danlanal Bengkulu, Letkol Laut (P) Agus Izudin.

Kehadiran para tentara luar tersebut bermaksud menggandeng Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu dalam simulasi tanggap bencana, seminar, penyuluhan kesehatan, membangun shelter di Kota Bengkulu dan di Kabupaten Bengkulu Tengah.

Acara sendiri akan dibuka secara resmi pada Senin depan (2/4/2018). Dan rencananya pembukaan kegiatan tersebut dilapangan kantor Gubernur Bengkulu yang akan dibuka oleh Kasum TNI AL, Laksamana Madya TNI Didit Herdiawan.

Kapal USNS Mercy merupakan rumah sakit apung milik negara Paman Sam. Dari data yang diterima, kapal itu mengangkut 61 personil sipil dan mampu menampung personil militer hingga 1.200 an tentara.

Kapal itu juga dilengkapi dengan helikopter untuk menunjang proses evakuasi bila terjadi bencana.

Lanal Bengkulu menyiagakan 2 kapal dalam penyambutannya di Dermaga Pulau Baai, yaitu KRI Kurau-856 dengan KAL Pulau Mego. (Ertika)

  ✈️ Berita Lima  

Pesawat Tempur Generasi 4,5 Akan Gantikan Skadron 12

✈️ Pesawat TNI AU [TNI AU]

Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Yuyu Sutisna menyatakan, pesawat tempur Hawk "Black Panther" 100/200 yang memperkuat Skuadron Udara 12 Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin akan diganti dengan generasi 4,5.

"Ke depan Hawk 100/200 akan diganti dengan yang baru. Generasi 4,5, itu akan dimasukkan ke Renstra (rencana strategis) IV, tahun 2020," kata Marsekal Yuyu kepada Antara dalam kunjungan kerjanya ke Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Riau, Kamis (29/3/2018).

Pesawat generasi 4,5 memiliki kelebihan pada mesin yang dapat beroperasi dalam jangka panjang serta kemampuan pesawat dalam mengangkat beban seperti senjata dan bahan bakar dalam jarak jauh. Karena itu, dianggap cocok untuk Indonesia yang memiliki wilayah luas.

Marsekal Yuyu menuturkan, dipilihnya pesawat tempur generasi 4,5 dianggap tepat untuk menggantikan Hawk 100/200 yang telah beroperasi sejak 1994-1995 silam.

"Pesawat Hawk sudah beroperasi dari tahun 1994-1995. Sehingga sampai 2020 usianya sudah 25 tahunan. Sehingga harus dilakukan peremajaan dan diganti pesawat tempur 4,5," ujarnya.

Meski nantinya bakal diganti dengan pesawat generasi 4,5, Yuyu mengatakan, nama Skuadron 12 tidak akan diganti.

Lebih jauh, selain peremajaan pesawat Hawk 100/200, Lanud Roesmin Nurjadi yang juga diperkuat dengan Skuadron Udara 16 dengan berisikan F-16 Block A/B akan tetap dipertahankan.

Hanya saja, dia menuturkan, F-16 yang ada saat ini secara bertahap akan diganti dengan F-16 "fighting falcon" Block 52ID yang saat ini berada di Lanud Iswahyudi, Madiun.

"Untuk F-16 masih tetap. Kita sudah miliki tipe lama A/B. Kemarin kita kedatangan 24 F-16 tipe C/D dan akan diganti secara bertahap," ujarnya.

Lanud Roesmin Nurjadin merupakan satu-satunya pangkalan militer tipe A di Sumatra yang dilengkapi dua skuadron pesawat tempur TNI AU, yaitu Skuadron Udara 12 yang bermaterikan Hawk 100/200 buatan British Aerospace, dan Skuadron Udara 16 yang bermaterikan F-16 Fighting Falcon Block 52ID.

Selain Skuadron Udara 16, masih ada "saudara tua" mereka yang juga bermaterikan F-16A/B, yaitu Skuadron Udara 3 yang berpangkalan di Pangkalan Udara Utama TNI AU Iswahyudi.

Ke-12 unit F-16A/B di Skuadron Udara 3 itu dibeli baru sama sekali sehingga Indonesia termasuk negara pertama ASEAN operator pesawat tempur itu, setelah Singapura dan Thailand.

  ✈️ Antara  

Panglima TNI Berencana Beli Heli Angkut Kapasitas Besar

TNI AD berencana membeli heli CH-47 Chinook [Keith Newsome]

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengaku akan melakukan pengadaan helikopter angkut kapasitas besar yang bertujuan mendukung pasokan logistik bagi pasukan pengamanan perbatasan.

Hal itu dikatakannya saat berbicara tentang penguatan pengamanan perbatasan yang akan dimasukkan dalam Rencana Strategis (Renstra) TNI periode 2019-2024.

"Ke depan kita akan rencanakan untuk pengadaan pesawat Heli yang berkapasitas besar pada Renstra II TNI," ujarnya, dalam keterangan tertulis yang didapatkan CNNIndonesia.com, Kamis (29/3).

Menurut Hadi, heli angkut yang saat ini dimiliki TNI masih berkapasitas kecil sehingga pengiriman logistik bagi pasukan satuan pengamanannya perbatasan (Pamtas) kurang maksimal.

Terkait penguatan pengamanan perbatasan, Panglima juga berencana memasukan isu itu ke dalam Renstra 2019-2024.

"Tentu semuanya akan dirangkum dan dimasukkan dalam Renstra," kata Hadi.

Hadi menuturkan sejumlah isu lain yang perlu diperhatikan dalam pengamanan perbatasan, yakni soal patok batas negara dan jalur-jalur tikus yang kerap dimanfaatkan sebagai jalur penyelundupan.

Lebih lanjut, Hadi mengaku perlu ada kerjasama dengan kepolisian dalam rangka pengamanan perbatasan dan untuk itu akan ada pertukaran informasi antara TNI dan Polri, khususnya dalam rangka mencegah terjadinya penyelundupan.

Di sisi lain, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menilai kerjasama antara TNI dan Polri dalam pengamanan perbatasan diperlukan karena jumlah personil Polri di perbatasan jumlahnya terbatas.

"Dalam keadaan tangkap tangan, si pelanggar hukum misalnya teroris melalui lintas batas membawa senjata, siapapun boleh menangkapnya apalagi prajurit TNI yang sedang bertugas menjaga perbatasan," tutur Tito.

Sebelumnya, TNI AU saat dipimpin Marsekal Agus Supriatna pernah melakukan pengadaan helikopter angkut berkapasitas besar Augusta Westland (AW) 101.

Pengadaan itu menuai masalah karena diduga ada penggelembungan harga atau mark-up nilai proyek. KPK dan Propam TNI AU kemudian menetapkan sejumlah pihak sebagai tersangka.

  ✈️ CNN  

Kamis, 29 Maret 2018

Sang Kreator Seragam SAMAR Satuan 81 Gultor Kopassus

Dan Rompi SAKTI Kostrad KAMUFLASE - Loreng SAMAR yang dikenakan Sat 81 Gultor Kopassus dan rompi SAKTI Kostrad. (inzert) Fairy Suryana. Foto: Fairy Suryana for INDOPOS/ISTIMEWA

Karena hobi dengan dunia militer dan lahir dari keluarga Tentara Nasional Indonesia (TNI), muncul keinginan Fairy Suryana, 44, menciptakan loreng khusus untuk personel TNI yang sesuai dengan vegetasi alam dalam negeri. Inovasi itu membuahkan hasil. Bahkan karyanya sudah digunakan pasukan elite Indonesia.

Tak tanggung-tanggung, seragam yang dinamai SAMAR (Spektrum Acak Mata Adaptasi Rekayasa) itu dikenakan personel Satuan 81 Penanggulangan Teror Komando Pasukan Khusus (Sat 81 Gultor Kopassus) TNI-Angkatan Darat (AD). Satuan yang didirikan pada 30 Juni 1982 tersebut mengkhususkan pakaian dinas lapangan (PDL) SAMAR untuk keahlian perang hutan.

Nah, karena ia yang menciptakan, maka Fairy pun mendaftarkan karya SAMAR ke Ditjen Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) Kementerian Hukum dan HAM. Ia sudah memiliki hak cipta pada November 2012.

Sejauh ini publik banyak yang belum tahu kehadiran corak SAMAR karya anak negeri. Itu dikarenakan loreng tersebut belum digunakan prajurit lain di lingkungan TNI, termasuk Grup 1, Grup 2, dan Grup 3 Kopassus.

Jadi memang baru sebatas digunakan personel Sat 81 Gultor. Itupun prajurit-prajurit yang memiliki spesialisasi perang hutan.

Dalam beberapa kesempatan, loreng SAMAR sempat diperlihatkan di muka umum. Di antaranya acara penutupan latihan Pertempuran Hutan dan Pemeliharaan Kemampuan Prajurit Kopassus 2018 di Lapangan Citalahab, Gunung Halimun, Bogor, Selasa, (20/2) lalu; kemudian Serah Terima Jabatan (Sertijab) Danjen Kopassus dari Mayjen Madsuni kepada Mayjen Eko Margiyono di Makopassus, Cijantung, Jakarta pada Jumat (23/3) lalu.

Kehadiran camo SAMAR juga menyita perhatian Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan KSAD Jenderal Mulyono ketika berkunjung ke Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) Situ Lembang, Bandung, Jumat (16/3) lalu. Seragam yang dapat berkamuflase atau menyatu dengan kondisi hutan tropis Indonesia itu bahkan mendapat apresiasi dari petinggi TNI tersebut.

Tentu kebanggaan muncul di dalam diri Fairy lantaran inovasinya dapat bermanfaat bagi TNI. Apalagi mendapat respon positif dari petinggi TNI.

https://1.bp.blogspot.com/-CApT2EP2Fw8/Wry-joWg3ZI/AAAAAAAALHw/APM-ck-l50wE8z052E_ewFepkTP0zekSACLcBGAs/s1600/2058574_20180322105727.jpgSAMAR Satuan 81 Gultor Kopassus

Dalam setiap kesempatan, pria kelahiran Jakarta, 16 Juni 1973 itu menuliskan status di media sosialnya (medsos) jika personel Sat 81 Gultor mengenakan seragam SAMAR dalam suatu acara.

Loreng SAMAR kreasi saya beraksi saat Sertijab Danjen Kopassus, 23 Maret 2018,” demikian salah satu isi statusnya di medsos.

Fairy mengaku, keinginan menciptakan loreng SAMAR sudah cukup lama. Berawal pada 2006/2007, dia ingin punya desain loreng khusus TNI. Itu karena saat ini loreng ‘Malvinas’ TNI atau yang diadopsi dari DPM (Disruptive Pattern Material) Inggris sejak 1983 tersebut kurang efektif dengan alam hutan tropis Indonesia.

Untuk mewujudkan impiannya itu, Fairy pernah minta tolong kawannya di ITB Jurusan Seni Rupa untuk mendesain loreng tersebut. ”Ayo dong desain,” ujar dia kepada rekannya. Sayang, permintaannya itu tak dipenuhi kawannya.

Tak patah semangat, Fairy pun lantas merancang sendiri. Kebetulan kala itu, dia dapat mengoperasiakan program Adobe Photoshop Seri 6.0, perangkat lunak yang dikhususkan untuk pengeditan foto atau gambar dan pembuatan efek. Sekitar 2009/2010, Fairy pelan-pelan mulai mendesain motif loreng.

Proses inspirasi mencari warna diawali saat Fairy menunaikan Salat Jumat di masjid dekat rumahnya yang kebetulan ditumbuhi pepohonan. Dia memperhatikan suasana sekelilingnya yang hijau.

Dari situ kemudian terpikir, loreng TNI harus benar-benar nyaru (menyerupai, Red) dengan kondisi sekitar (vegetasi Indonesia),” ujarnya kepada INDOPOS di kediamannya, kawasan Tebet, Jakarta.

Melalui laptopnya, Fairy lantas mencurahkan ide, sehingga tercipta kombinasi 12 jenis warna hijau daun. Selanjutnya, desain itu diuji coba ke tukang percetakan spanduk di perempatan jalan, tak jauh dari kediamannya. Sayangnya, screen percetakan hanya mampu menerima delapan jenis warna di antaranya Camo Green, Olive Drab, Foliage Green, Hitam, Coklat, Hijau Swedia, Camo Green 2, dan Camo Green 3. ”Dari bahan spanduk (bahan felxi, Red) yang diuji coba hasilnya kurang maksimal. Sedikit nekat, kita paksakan menggunakan bahan kain drill, ristop, dan katun polyester dengan warna dasar putih. Hasilnya lebih baik, corak lorengnya sama dengan di Photoshop (komputer, Red). Karena dipaksakan mesin spanduk digunakan dengan kain, apalagi mencobanya setiap hari, mesin (cetak, Red) itu sampe mau rusak,” ujar Fairy yang didampingi rekannya, Darwis sambil tertawa.

Prototipe loreng SAMAR pertama diciptakan Fairy bermotif pixel. Karenanya, dinamakan SAMAR Pixel. Jebolan Strayer University, Amerika Serikat (AS), 1992 –1996 dengan gelar Bachelor of Business Administration (BBA) itu lantas menyempurnakan inovasinya. Sampai akhirnya tercipta loreng SAMAR Kartika dan SAMAR Komando yang lebih dapat berkamuflase dan beradaptasi dengan vegetasi Indonesia.

Prajurit TNI dengan rompi "SAKTI" (Kaskus Militer)

Kemudian agar menghasilkan kain loreng yang sempurna, sekitar 2011, percetakannya pindah ke industri menengah milik kawannya di kawasan Jababeka, Cikarang, Bekasi. Namun kendala kembali muncul.

Desain yang di Photoshop terpaksa harus disetting ulang di komputer mesin cetak. Ada beda format. Filenya bukan Photoshop. Tapi semua itu bisa diatasi dengan baik,” ujar Founder & CEO DewaNations, medsos dengan konsep dunia virtual.

Di industri itu, Fairy dapat mencetak kain SAMAR di bawah 500 meter. ”Biayanya masih swadaya sendiri,” ujarnya. Kemudian pada 2011, pria yang juga menciptakan www.dewa.com di Amerika Serikat pada 1995 tersebut mulai menawarkan hasil karyanya kepada rekan-rekannya di TNI, termasuk Kopassus. Sat 81 Gultor lantas tertarik dengan camo SAMAR Komando yang bisa beradaptasi di kawasan hutan tropis.

Dalam perjalanannya, Sat 81 meminta memasukkan salah satu jenis warna hijau, yang saya namakan hijau swedia. Jenis-jenis warna loreng SAMAR bisa dilihat di website www.elemental.id,” jelas Fairy.

Dia mengaku hanya sebagai inovator yang menciptakan loreng SAMAR. ”Ibaratnya kita ini seperti Crye Precision (perusahaan multicam creator, Red), pencipta loreng tentara AS. Kemudian user (pengguna, Red) menawarkan ke rekanan (perusahaan, Red) seperti Tru-Spec (Atlanco) dan Blackhawk,” ujarnya.

Bagaimana perbedaan antara SAMAR Komando dan Kartika? Fairy menerangkan, SAMAR Komando punya pattern atau pola vertikal seperti darah mengalir. Corak ini juga lebih Camo Green atau hijau daun yang terdapat warna merah keungunan seperti darah. Sementara SAMAR Kartika warna keunguan itu seperti coklat kayu atau dahan. Pattern-nya horizontal.

SAMAR Kartika lebih ke Olive (Green, Red) atau warnanya sedikit kekuning-kuningan,” jelasnya.

Selain menciptakan loreng SAMAR, Fairy bersama timnya dan Mayor Inf Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menciptakan rompi SAKTI (Sistem Angkut Kelengkapan Tempur Individu). Rompi ini sudah digunakan jajaran Kostrad TNI-AD. Fairy juga telah mendaftarkan SAKTI ke Ditjen HaKI pada Februari 2012.

Basic design SAKTI itu dari saya, lalu dibawa ke tukang jahit Pasar Tebet Barat untuk buat contohnya. Saat itu, AHY juga ikut memberi masukan untuk menyempurnakannya di pasar,” katanya.

Waktu itu untuk materialnya ia bisa beli ke Crye Precision (www.cryeprecision.com) mulai dari bahan Cordura, lalu webbing (tali)-nya dibeli di ebay. Kemudian Velcro (perekat, Red). “Jadi saya paham banget materialnya. Apalagi sejak 2001, saya sudah berhasil mencoba membuat rompi sejenis Interceptor Body Armor (IBA) (rompi antipeluru AS, Red). Padahal untuk dapatkan IBA pada itu masih sulit. Beli di ebay juga nggak ada,” ujarnya.

Meski pernah mendapatkan tawaran pihak luar negeri atas hasil ciptaannya, Fairy mengaku karya-karyanya masih diperuntukkan untuk kepentingan dalam negeri, khususnya pihak TNI. Ini yang disebut dengan cinta tanah air ya, Bang Fairy? (*)

  ☠ Indopos  

Latihan Bersama Brasil

Latihan Mail Bag Transfer Di Laut Mediterania KRI Usman Harun-359 jenis Kapal Perang Multi Role Light Frigate (MRLF) melaksanakan latihan Mail Bag Transfer dengan kapal perang Brazil BRS Independencia, demikian dikatakan Komandan KRI Usman Harun-359 yang sekaligus Komandan Satgas MTF TNI XXVIII-J/ UNIFIL Kolonel Laut (P) Alan Dahlan, S.H.,M.Si. saat manuver di Laut Mediterania, Minggu, 18 Maret 2018.

Komandan Satgas MTF TNI XXVIII-J/ UNIFIL Kolonel Laut (P) Alan Dahlan, S.H.,M.Si mengatakan Mail Bag Transfer dilaksanakan dalam rangka latihan kegiatan Replenishment At Sea (pembekalan di laut) yang dilaksanakan oleh dua kapal atau lebih, salah satu unsurnya kapal berperan sebagai Delivering Ship atau kapal pemberi dan unsur yang lain sebagai Receiving Ship atau kapal penerima.

Kegiatan latihan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan perbekalan bagi unsur kapal yang membutuhkan dukungan logistik atau bahan cair di laut dan kapal dapat tetap melaksanakan tugas di laut tanpa harus kembali ke pangkalan, kata Kolonel Laut (P) Alan Dahlan.

Dalam latihan kali ini, tambahnya terlihat salah satu personel Angkatan Laut Lebanon (LAF Navy) mengikuti gerakan prajurit KRI Usman Harun-359 yang bertugas sebagai Marsheller (juru pemberi signal) kepada BRS Independencia.

Kegiatan personel LAF Navy di KRI Usman Harun-359 sebagai salah satu tugas pokok MTF UNIFIL untuk melatih LAF Navy agar dapat melaksanakan operasi keamanan maritim di wilayah laut teritorialnya dan melaksanakan Maritime Interm Operation (MIO) di perairan Lebanon.

Komandan Satgas MTF TNI XXVIII-J Kolonel Laut (P) Alan Dahlan, S.H.,M.Si. dalam kesempatan tersebut mengapresiasi kegiatan latihan bersama dengan kapal perang Brazil dan melatih personel LAF Navy dapat terlaksana secara bersamaan dengan baik. Latihan ini dapat mempererat hubungan diplomasi Angkatan Laut Indonesia dengan Angkatan Laut Brazil dan Lebanon, tambahnya.

Satgas MTF TNI Konga XXVIII-J/UNIFIL dengan kekuatan personel terdiri dari prajurit pengawak KRI Usman Harun-359, Perwira Intelejen, Psikologi, Dokter, Perwira Penerangan, Kopaska dan Penyelam.

  TNI  

Rabu, 28 Maret 2018

Yonarmed 11 Kostrad Akan Gunakan Meriam LG1/105

Gantikan Meriam 76 MM/Gunung Meriam LG1 MkII Marinir [TNI AL] ★

Danpussenarmed Kodiklatad Brigjen TNI Dwi Jati Utomo, S.IP., M.Tr. (Han) mengunjungi Mako Yonarmed 11/76/GG/1/2 Kostrad pada Senin 26 Maret 2018 di Magelang dalam rangka Asistensi dan Inspeksi Danpussenarmed Kodiklatad beserta rombongan.

Pada kunjungan kerja ini Danpussenarmed beserta istri didampingi oleh Dirbindok Pussenarmed Kolonel Arm Joko Tri beserta istri, Dirbindik Pussenarmed Kolonel Arm Ari Estefanus, Sos., M.Sc. beserta istri, Dirbinlitbang Pussenarmed Kolonel Arm Saripuddin, S.sos., M.Si. beserta istri dan Danmenarmed 1/PY/2 Kostrad Letkol Arm Rama Hendarto Budhiyanto beserta istri.

Di Mako Yonarmed 11 Kostrad, rombongan Danpussenarmed disambut oleh Komandan Batalyon Armed 11 Kostrad Mayor Arm Siswo Budiarto, S.I.P., M.M. beserta seluruh jajaran Perwira dan dilanjutkan foto bersama di depan Relief Mako Yonarmed 11 Kostrad.

Dalam kunjungan ini, Danpussenarmed berkesempatan memberikan pengarahan kepada seluruh prajurit Yonarmed 11 Kostrad. Dalam arahannya Danpussenarmed menyampaikan, bahwa insan prajurit Armed harus senantiasa memiliki mental dan kepribadian yang baik, memahami dan menguasai pengetahuan kecabangan Armed dengan baik.

Selain itu Brigadir Jenderal TNI Dwi Jati Utomo, S.IP., M.Tr. (Han) menyampaikan, dengan berkembangnya zaman yang modern akan direncanakan pergantian Alutsista yang lama yaitu Meriam 76 MM/Gunung dengan yang baru Meriam 105/LG1 buatan Meksiko dengan jarak capai sekitar 10 Km, yang nantinya untuk memback up satuan Batalyon Para Raider.

Danpussenarmed mengungkapkan, mengingat persenjataan Armed semakin canggih dan modern, maka perlu diadakan revisi pembinaan fungsi Armed ke depannya dengan cara meningkatkan ilmu pengetahuan, meningkatkan kualitas SDM dan tetap memiliki ketangguhan diri.

Usai memberikan pengarahan, Danpussenarmed beserta rombongan berkesempatan meninjau pangkalan dan Alutsista yaitu Meriam 76/Gunung buatan Yugoslavia serta peninjauan lahan “Ketahanan Pangan” tanaman Edamame (Kedelai Jepang) satuan Yonarmed 11 Kostrad di Dsn. Sanggrahan Ds. Kebonagung Kec. Bandongan Kab. Magelang, Jawa Tengah. (Penkostrad)

  Kostrad  

Dubes Korsel Bicarakan Transfer of Technology

Terus akan dikembangkan dan ditindaklanjuti di masa depan.
Perakitan kapal selam di PT PAL [saiddidu] ★

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P menerima Kunjungan Kehormatan Duta Besar (Dubes) Korea Selatan (Korsel) Yang Mulia Mr. Kim Chang Boem didampingi Penasehat Bidang Industri Pertahanan Mr. Jeong Giyoung pada Senin 26 Maret 2018 di ruang tamu Panglima TNI, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta.

Turut hadir dalam pertemuan ini Asrenum Panglima TNI Laksda TNI Agung Prasetiawan, Asintel Panglima TNI Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono, Kapuspen TNI Mayjen TNI M.S. Fadhilah dan Wakabais TNI Brigjen TNI Andjar Wiratma.

Dalam pertemuan ini Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P menyampaikan ucapan terimakasih dan suatu kehormatan bagi Prajurit TNI atas kedatangan Yang Mulia Mr. Kim Chang Boem. Selain itu Panglima TNI menghargai perjalanan sejarah perjuangan kemerdekaan Korea, yang terpaut beberapa hari dengan Proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Kerjasama yang fenomenal dengan Korea Selatan salah satunya adalah pembangunan jalan Tol Jagorawi. Dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut, Korea Selatan bekerja dengan sepenuh hati. Korea Selatan dalam bidang teknologi dan produksi industri alat pertahanan berkembang sangat maju.

Sekarang ini peralatan pertahanan buatan Korea Selatan sudah banyak digunakan Indonesia untuk menambah kekuatan alat utama sistem senjata (Alutsista) TNI diantaranya tank, pesawat tempur T-50 Golden Eagle dan kapal selam KRI Nagapasa 403.

Kunjungan kehormatan ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan kerjasama antara Indonesia dan Korea Selatan dalam bidang militer, antara lain teknologi, Alutsista dan pendidikan khususnya pertukaran perwira siswa dalam rangka meningkatkan kemampuan dan profesionalisme prajurit kedua angkatan bersenjata. Lebih lanjut mengharapkan transfer of technology dalam pembangunan Alutsista TNI dapat terus dilaksanakan dan berlanjut.

Dubes Korea Selatan Yang Mulia Mr. Kim Chang Boem menyambut pembicaraan Panglima TNI bahwa hubungan dan kerjasama di bidang militer khususnya dalam produksi alat pertahanan kedua negara dapat terus ditingkatkan dan dikembangkan di masa mendatang.

Sementara itu pada saat memberikan kuliah umum kepada mahasiswa salah satu Universitas di Solo Jawa Tengah, Dubes Korea Selatan Yang Mulia Mr. Kim Chang Boem menyampaikan materi dengan tema “Hubungan Indonesia dan Korea Membuka Dunia Baru”.

Lebih lanjut Dubes mengatakan Presiden Joko Widodo juga telah menerima penghargaan sebagai warga kehormatan Daerah Khusus Ibukota Seoul beberapa waktu yang lalu. “Ini menunjukkan persahabatan yang erat antara Indonesia dan Korea Selatan.

Untuk itu atas kesepakatan kedua kepala negara dalam meningkatkan kemitraan strategis khususnya di bidang keamanan dan pertahanan di Indonesia terus akan dikembangkan dan ditindaklanjuti di masa depan.

Selanjutnya Dubes Korea Selatan menyampaikan sekarang ini Korea sedang memproduksi kapal perang selam kedua pesanan Indonesia, diharapkan Panglima TNI meninjau pembangunan kapal tersebut di galangan kapal Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering Korea Selatan. (Puspen TNI).

  TNI  

Prancis Ingin Tingkatkan Kerjasama Pengadaan Alat Pertahanan

Dan transfer of technology (ToT)Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P menerima Kunjungan Kehormatan Duta Besar (Dubes) Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Prancis untuk Indonesia Yang Mulia Mr. Jean-Charles Berthonnet didampingi Athan Prancis Commander Gael Lacroix pada Senin 26 Maret 2018 di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta.

Dalam kunjungan ini Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyatakan Keprihatinan terhadap serangan teroris yang terjadi di Prancis minggu lalu dan menyampaikan turut belasungkawa atas meninggalnya salah satu Perwira Angkatan Bersenjata Prancis pada serangan tersebut.

Pada kesempatan ini Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyampaikan teroris adalah musuh bersama yang harus ditangani. “Kedua negara harus saling bekerja sama dan bertukar informasi guna menghindari peristiwa-peristiwa yang tidak diinginkan pada masa akan datang”, kata Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Lebih Lanjut Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto juga menyampaikan rasa terima kasih atas kerjasama yang telah terjalin selama ini antara Indonesia-Prancis khususnya di bidang pendidikan, latihan bersama, peralatan pertahanan dan teknologi.

Saat ini Perwira TNI lulusan dari pendidikan setingkat Sekolah Komando (Sesko) Angkatan di Prancis banyak yang sudah menempati jabatan Perwira Tinggi di lingkungan TNI”, ujar Marsekal TNI Hadi Tjahjanto .

Panglima TNI juga mengucapkan terima kasih atas kontribusi Angkatan Bersenjata Prancis dalam bantuan kemanusiaan yang diberikan kepada Indonesia pada saat terjadi bencana tsunami beberapa tahun yang lalu di Aceh.

Dalam pertemuan ini Dubes Perancis Yang Mulia Mr. Jean-Charles Berthonnet mengucapkan selamat atas diangkatnya Marsekal TNI Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI. Pada pembicaraan itu Dubes Prancis menyampaikan terima kasih atas ucapan belasungkawa yang disampaikan oleh Panglima TNI dan menyatakan sependapat bahwa teroris adalah sebuah ancaman bersama.

Selanjutnya dalam tindakan penanggulangan terorisme diperlukan kerjasama dan pertukaran informasi secara berkelanjutan. Yang Mulia Mr. Jean-Charles Berthonnet juga menyampaikan akan meningkatkan kerjasama dalam bidang pengadaan alat pertahanan dan transfer of technology (ToT) antara Perancis dengan Indonesia di masa yang akan datang.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Asrenum Panglima TNI Laksda TNI Agung Prasetiawan, M.AP., Asintel Panglima TNI Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono,S.I.P., Kapuspen TNI Mayjen TNI M.S. Fadhilah, Kapuskersin TNI Laksma TNI Tatit Eko Witjaksono, S.E., M.Tr (Han) dan Wakabais TNI Brigjen TNI Andjar Wiratma. (Puspen TNI).
 

  TNI  

Selasa, 27 Maret 2018

F-16 TNI AU Gelar Latihan Menembak dari Udara ke Laut

Di Pantai Sepahat BengkalisSkadron Udara 16 [@Skadron Udara 16]

Selama tiga hari kedepan wilayah Bengkalis, tepatnya di kecamatan Bandar Laksamana Pantai Sepahat dijadikan tempat latihan TNI Angkatan Udara (AU) Lanud Roesman Nurjadin Pekanbaru untuk penembakan udara ke laut.

Hal ini diungkap Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik (Diskominfo) Bengkalis Johansyah Syafri, Senin (26/3/2018) pagi.

Menurut Johan, latihan penembakan akan dilaksanakan Hari ini hingga Rabu mendatang.

Latihan penembakan udara tersebut akan dilakukan pesawat F 16 dari Skadron F 16 Skadron Udara 16 Wing Lanud Roesman Nurjadin.

Kepastian latihan weapon deliveri atau penembakan udara ke laut ini berdasarkan surat Komandan Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin, Nomor: B/265/III/2018, tanggal 21 Maret 2018 itu, langsung ditandatangani Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Marsekal Pertama TNI, T.B.H Age Wiraksono, S.IP., MA.

Berdasarkan surat tersebut latihan akan di mulai pukul 08.00-14.00 WIB di Pantai Desa Sepahat, Kecamatan Bandar Laksamana. Tepatnya pada koordinat 01’’34, 108’ N, 101’’53,821’ E.

Untuk itu Johan mengimbau masyasarakat agar tak menjadikan latihan weapon deliveri ini sebagai tontonan gratis dari jarak yang tak dibenarkan.

Karena sangat berbahaya (danger area), masyarakat diminta tak mendekat di lokasi latihan sampai radius 2 (dua) Km.

"Kami mengingatkan kepada warga sekitar, terutama yang profesi sebagai nelayan untuk tak mendekat di areal latihan dengan radius 2 (dua) Km selama latihan berlangsung. Begitu juga warga lainnya, agar tak datang ke pantai Desa Sepahat, dengan alasan untuk melihat dari dekat latihan menembak oleh pesawat F-16 tersebut," tandasnya Johansyah. (*)
 

  Tribunnews  

Pengesahan RUU Kerja Sama dengan Thailand

Di Bidang PertahananIlustrasi [sindonews]

Telah ditandatangani Persetujuan Kerja Sama di Bidang Pertahanan antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Thailand pada tanggal 21 Mei 2015 di Jakarta.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional, syarat berlakunya perjanjian internasional di bidang pertahanan harus disahkan dalam bentuk Undang-Undang.

Sebagaimana diketahui bahwa RUU tersebut telah disampaikan Presiden kepada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) melalui surat tanggal 12 Februari 2018, Presiden menugaskan Menteri Luar Negeri, Menteri Pertahanan dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama untuk mewakili Presiden dalam membahas RUU tersebut di DPR-RI.

Untuk menguatkan kerja sama di bidang pertahanan antara Indonesia dan Thailand, Pemerintah yang diwakili Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Komisi I DPR RI menggelar rapat kerja untuk membahas Rancangan Undang-Undang. Senin (26/3) di Ruang Rapat Komisi I DPR RI Senayan Jakarta.

Menhan mengharapkan persetujuan kerja sama pertahanan kedua pihak dapat menjadi dasar hukum yang kuat agar lebih erat, produktif dan konstruktif serta saling menguntungkan bagi kedua negara. Dan untuk lebih mendorong kerja sama di sektor lain, termasuk mempercepat penyelesaian damai delimitasi zona ekonomi ekslusif serta sektor maritim yang juga melibatkan institusi diluar Kemhan dan TNI.

Hubungan luar negeri harus dilandasi prinsip politik bebas aktif dan saling menghargai, dan sebagai pedoman pokok dalam melaksanakan setiap hubungan kerja sama dengan negara manapun termasuk di bidang kerja sama dan diplomasi pertahanan, sebagai salah satu bentuk penjelmaan tujuan pemerintah untuk berperan serta dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Kesepuluh fraksi sudah menyetujui bahwa RUU kerja sama di bidang pertahanan antara Indonesia dan Thailand ini untuk bisa disahkan di tingkat paripurna,” ujar Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais di gedung DPR, Senayan, Jakarta.

Kita ingin mendorong bahwa adanya ratifikasi UU ini maka itu lebih mengikat proses negosiasi selanjutnya dua negara tersebut agar betul-betul lebih detail. Karena setelah ini, amanat UU ini atau keinginan Komisi I agar Kemhan menyiapkan tim negosiasi untuk masuk pada implementing agreement,” ungkap Hanafi.

Atas nama pemerintah Menhan mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada pimpinan dan anggota Komisi I DPR RI, karena dengan kesungguhan dan semangat kebersamaan maka pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pengesahan Persetujuan Kerja Sama Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Thailand dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar, dan untuk diteruskan ke tahap selanjutnya,
 

  Kemhan  

AS Sangat Hargai Hubungan Militer dengan Indonesia

Sambut Menlu Retno di PentagonMenteri Pertahanan Amerika Serikat James Norman Mattis (kanan) menyambut kunjungan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi di Pentagon, Senin (26/3/2018) waktu Washington. [Foto/Navy Petty Officer 1st Class Kathryn E. Holm]

Kepala Pentagon James Norman Mattis mengatakan, Amerika Serikat (AS) sangat menghargai hubungan militer dengan Indonesia. Hal itu disampaikan saat menyambut kunjungan Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi ke Pentagon.

"Indonesia mitra yang berpikiran sama dengan berbagi nilai-nilai demokrasi dan kepentingan," kata Mattis.

Selain menghargai hubungan militer kedua negara, menurut Menteri Pertahanan AS tersebut, Washington juga mencatat bahwa sikap Indonesia yang menjunjung tinggi atau bersikap hormat terhadap hukum internasional. Sebagai contoh, negara yang beribukota di Jakarta ini teguh menjaga integritas teritorial di Laut China Selatan dan kedaulatannya.

Saat menyambut diplomat tertinggi Indonesia itu, Menhan Amerika memuji Indonesia dalam peran kontraterorisme dan upaya rekonsiliasi untuk Afghanistan.

"Saya percaya kedua negara kita memiliki peluang - mungkin bahkan peluang dalam satu generasi - untuk kerja sama dalam masalah ekonomi, diplomatik dan keamanan bersama," kata Mattis dalam sebuah upacara menyambut diplomat tertinggi Indonesia tersebut.

"Saya pikir penting bagi negara-negara kita untuk bekerja bersama dan berbagi tanggung jawab untuk keamanan regional di persimpangan kritis perdagangan global," ujar Mattis yang dikutip SINDOnews, selasa (27/3/2018) dari website resmi Pentagon.

Mattis mengatakan, Indonesia adalah titik tumpu geografis dan diplomatik untuk kawasan Indo-Pasifik. Dia mencatat kemampuan Indonesia dalam membangun konsensus di Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), yang dia sebut berperan penting dalam upaya untuk memperluas kontraterorisme, meningkatkan kerja sama maritim dan mempromosikan keamanan kolektif.

"Kami juga menghargai dukungan Indonesia untuk upaya rekonsiliasi di Afghanistan," puji kepala Pentagon tersebut.

"Kami menyambut inisiatif Anda untuk menjadi tuan rumah pertemuan segitiga para pemimpin agama (ulama) Afghanistan, Pakistan, dan Indonesia. Mengingat masyarakat multietnis bangsa Anda, suara Anda dalam mengecam kekerasan teologis dan dukungan Anda terhadap proses perdamaian menunjukkan jalan menuju perdamaian abadi di Afghanistan, negara yang telah menderita terlalu lama dari perang," papar Mattis.

Menhan Mattis juga berterima kasih kepada Menlu Retno atas kepemimpinan Indonesia dalam pelatihan dan interoperabilitas dengan tetangga-tetangganya. "Kami percaya itu adalah faktor stabilisasi atas apa yang Anda lakukan," katanya.

"Perjanjian kerja sama trilateral Anda dengan Malaysia dan Filipina berfungsi sebagai model yang baik dari Laut Natuna Utara, hingga Laut Sulu dan seterusnya," imbuh Mattis. (mas)
 

  sindonews  

Senin, 26 Maret 2018

Indonesia Harus Percepat Industri Pertahanan

https://1.bp.blogspot.com/-gigQXHpsCM4/WqmJ-K3-WBI/AAAAAAAALFg/4lj8xX3CWvcCDGdVzPs-AYjBHN5Scw93wCPcBGAYYCw/s1600/IMG_20180307_M%2BSaid%2BDidu.jpgPerakitan kapal selam di PT PAL [saiddidu] ☆

Kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang menaikkan tarif impor barang-barang dari China sebesar 60 miliar dollar AS harus diwaspadai oleh Indonesia. Dampak kebijakan tersebut berpotensi meluas jika Indonesia tidak segera mempercepat industri di sektor pertahanan.

"Pertarungan ini hanya satu step sebelum perang betulan. Artinya segeralah indonesia mempersiapkan diri, bukan terlibat di situ, tapi bagaimana menghalau agar tidak terjadi dekat kita," kata Pengamat Pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (24/3).

Ia menilai ada persepsi yang salah antara masyarakat dan pemerintah dalam menyikapi ancaman perang. Seolah-olah senjata dan perlengkapan perang bisa dibeli di supermarket. Padahal menurutnya persiapan tersebut perlu dibangun.

"Hal ini menurut saya yang tidak bisa ditunda, bagaimana segera membuat program jangka panjang program industri kita, khususnya di industri pertahanan," jelasnya.

Saat ini menurut Connie ada tujuh prioritas yang sudah ditetapkan oleh Kementrian Pertahanan, seperti misalnya penguasaan kepada pembuatan kapal selam, radar, rudal. Namun menurutnya perlu ditambah satu prioritas yang perlu didorong, yaitu nuklir.

"Kalau itu sudah jelas road map-nya, jelas juga angkatan laut kita di mana angkatan udara kita di deployed (dikerahkan) di mana, demand-nya (permintaan) sudah ada. Seperti China kan bangun industri pertahanan buat siapa sih kan nggak dijual tadinya. Buat people liberation army saja gitu. Sama kita juga seperti itu," ungkapnya.

  Republika  

TNI AL Launching Kapal Perang Baru PC-40

Diberi nama KRI Albakora 867 https://3.bp.blogspot.com/-3w4m-Nvzb34/Wrjx8DxLnoI/AAAAAAAALG4/sPmnDLPcXlYiw1_h-9z0hhIYxzSls7VkQCLcBGAs/s1600/29595137_10216537942707253_5562702181760623648_n.jpgTNI Angkatan Laut melakukan peluncuran (launching) dan Shipnaming kapal perang baru jenis PC-40, kapal tersebut diberi nama KRI Albakora-867 yang diresmikan Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI A. Taufiq R mewakili Kepala Staf Angkatan Laut, yang didampingi Wakil Ketua Umum Jalasenastri Ibu Ina A. Taufiq bertempat di Halte Slipway, PT Caputra Mitra Sejati, Banten, Senin (26/3).

Kapal ini rencananya akan memperkuat Satuan Patroli Komando Armada RI Kawasan Timur. Alutsista baru milik TNI AL ini merupakan salah satu kapal perang karya anak bangsa yang diproduksi oleh PT Caputra Mitra Sejati Banten. KRI Albakora-867 di launching ke perairan Suralaya-Banten ditandai dengan pemotongan tali oleh Wakil Ketua Umum Jalasenastri Ibu Ina A.Taufiq R.

Kasal dalam amanatnya yang dibacakan Wakasal mengatakan bahwa pembangunan PC-40 Meter dengan senjata jni tentunya memiliki makna yang sangat strategis bagi industri pertahanan nasional. Hal ini dibuktikan oleh PT. Caputra Mitra Sejati yang telah berhasil dan mampu diandalkan dalam pengembangan teknologi industri pertahanan bagi kepentingan nasional.

Keberhasilan ini juga merupakan salah satu solusi konkrit bagi Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) dalam mengurangi ketergantungan dari negara lain terkait dengan pengadaan alutsista TNI Angkatan Laut di masa mendatang”, tegas Wakasal.

Pemberian nama Albakora, diambil dari nama sejenis Ikan Tuna Putih yang memiliki karakteristik kecepatan dan ketahanan dalam berenang. Dalam kesempatan tersebut TNI Angkatan Laut juga mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan yang tinggi, atas kerja sama, usaha serta kerja keras yang telah dilakukan Direktur PT. CMS beserta staf dalam membantu mewujudkan kebutuhan TNI Angkatan Laut dalam pembangunan kapal PC 40 Meter.

Hadir dalam kesempatan tersebut para pejabat tinggi TNI AL antara lain, Koorsahli Kasal, Asrena Kasal, Aslog Kasal, Asops Kasal, Kasarmabar, Kadisadal, Kadislaikmatal, beserta para Ibu Jalasenastri, Dirut PT. CMS Bapak Kris Pramono dan jajaran Direksi PT. CMS Banten.

  Wartanusantara  

Pentingnya Kemitraan Amerika-Indonesia

http://images1.rri.co.id/thumbs/berita_496805_800x600_IMG-20180301-WA0009.jpgDuta Besar Amerika, Jason Donovan Jr, menyampaikan ucapan selamat kepada pimpinan dan staf Honeywell dan Universitas Indonesia atas kerja keras semua pihak dalam mempersiapkan laboratorium kampus terhubung (Honeywell-UI Smart Connected).

Ini contoh nyata lain dari kemitraan kuat antara Amerika Serikat dan Indonesia serta manfaat yang bisa diraih oleh kedua belah pihak dengan memperkuat kerja sama.

"Menristekdikti Bapak Mohamad Nasir, Rektor UI Bapak Muhammad Anis, Presiden Honeywell ASEAN dan Indonesia Bapak Briand Greer dan Bapak Roy Kosasih, senang sekali saya dapat bertemu dengan Anda semua dalam kesempatan ini," kata Jason Donovan Jr, dalam sambutannya pada acara peresmian Laboratorium Kendali Canggih Terhubung Pertama di Indonesia, di Ruang K301, Engineering Centre FTUI, Kampus Depok, Kamis (1/3/2018).

Perusahaan seperti Honeywell memiliki sejarah yang terbentang selama puluhan tahun dalam berinvestasi di Indonesia. Ini merupakan warisan para pemimpin di kedua belahan Pasifik yang bekerja keras untuk membangun dan mengembangkan kerja sama ilmiah serta perdagangan.

Laboratorium ini merupakan satu dari sederet mitra Universitas Indonesia dari AS, yang mencakup sejumlah universitas berbasis riset terkemuka di Amerika, yang membantu mempererat hubungan antar masyarakat kedua negara.

"Bahkan, perusahaan, universitas, serta pemerintahan kami sudah menjadi mitra yang baik bagi Indonesia sejak lama. Sebagai negara demokrasi yang beragam, AS dan Indonesia memiliki banyak kesamaan kepentingan dan nilai, dan ini tercermin dalam Kemitraan Strategis serta beragam kerja sama saling menguntungukan yang mendukung Kemitraan tersebut," katanya.

Donovan menyampaikan, dalam kata sambutannya di KTT AS-ASEAN, Presiden Donald Trump memaparkan kepentingan AS di ASEAN. Beliau secara jelas mengatakan bahwa Amerika Serikat berkomitmen untuk bekerja sama dengan Mitra-mitra Strategis seperti Indonesia.

"Guna memajukan kerangka ekonomi dan perdagangan yang membuka pasar, mempromosikan standar tinggi, dan mencapai perdagangan yang bebas, adil, serta saling menguntungkan," paparnya.

Begitu pula saat Wapres Mike Pence berkunjung ke Indonesia pada April silam. Wapre Mike Pance melihat peluang kemitraan AS-Indonesia yang lebih erat dalam bidang ekonomi, saat beliau mendampingi Wapres Jusuf Kalla bersama-sama menyaksikan penandatanganan perjanjian perdagangan dan investasi dengan nilai lebih dari 10 miliar dolar AS.

Perjanjian ini mencakup kesepakatan dengan Honeywell untuk pengadaan 34 mesin untuk pesawat NC212i generasi baru produksi PT. Dirgantara Indonesia, yang sekaligus akan membantu Indonesia mewujudkan keinginannya untuk memproduksi pesawat terbang sendiri.

"Perjanjian seperti ini memperlihatkan manfaat nyata dari terbukanya Indonesia terhadap investasi AS," pungkasnya.

Kemudian sambung, Donovan saat dirinya melihat ke sekeliling dan melihat banyak mahasiswa-mahasiswi jurusan teknik di Indonesia yang akan mendapatkan manfaat dari contoh kerjasama yang saling menguntungkan antara AS dan Indonesia. Dia diingatkan tidak hanya seberapa jauh kedua negara telah capai selama ini.

STEM-atau bidang sains, teknologi, teknik dan matematika, adalah bidang-bidang yang diminati oleh para pelajar Indonesia yang menempuh pendidikan di Amerika Serikat, terutama program pascasarjana. Sekarang ini sekitar 9.000 pelajar Indonesia menempuh studi di Amerika Serikat, dan pihaknya ingin meningkatkan angka ini.

Kenyataannya, universitas-universitas AS memimpin penelitian-penelitian di dunia, sepertiga dari penelitian dan pengembangan dibiayai secara global. Kita tahu betul bahwa investasi untuk penelitian di universitas-universitas mendorong kreativitas dan inovasi yang kita saksikan bersama saat ini.

Lebih jauh, melalui Education USA, konsultasi pendidikan di AS secara gratis bagi para pelajar di seluruh Indonesia. Pihaknya membantu pelajar Indonesia yang sedang mencari universitas di AS ataupun kampus yang cocok dengan pilihan bidang yang diinginkan sehingga bisa membangun keahlian yang diperlukan dan jaringan international untuk memasuki dunia kerja global saat ini.

"Saya harap anda bisa menemui konsultan EducationUSA, Iqbal, yang hadir bersama saya hari ini, atau mengunjungi @america di Mal Pacific Place setiap hari untuk mendapatkan informasi lebih lanjut," tutupnya. (RL/WDA)

  RRI  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...