Sabtu, 28 November 2015

[World] Sebar S-400 Dicap Turki sebagai Agresi

Reaksi KremlinTurki menganggap penyebaran sistem rudal S-400 Rusia sebagai langkah agresi. (Daily Mail/EPA)

Kremlin pada Jumat (27/11/2015), bereaksi keras atas pernyataan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, yang menyebut penyebaran sistem rudal S-400 Rusia di Suriah sebagai langkah agresi.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, minta Turki menilai diri sendiri atas penembakan pesawat jet pembom Su-400 sebelum menganggap Rusia melakukan agresi. Pada hari Rabu lalu, Erdogan mengatakan bahwa Turki akan menganggap penggunaan sistem rudal S-400 terhadap pesawat Turki sebagai tindakan agresi terhadap kedaulatan negaranya.

Adapun klasifikasi ini, hal yang paling penting bagi kita, tentu saja adalah untuk menentukan langkah terhadap pesawat kami yang jatuh. Bagaimana Anda mendefinisikan apa telah dilakukan Angkatan Udara Turki,” kata Peskov kepada wartawan.

Menurut Peskov, Presiden Ergodan telah menelepon Presiden Putin tujuh atau delapan jam setelah pesawat jet Su-24 ditembak jatuh. Tapi, Presiden Putin tidak bisa dihubungi.

Ya, itu di suatu tempat antara tujuh atau delapan jam setelah insiden itu, dan tidak ada (panggilan) sebelumnya,” kata Peskov, seperti dikutip Sputnik. (mas)

 Sebut Turki Kaki Tangan ISIS, Putin Salah Besar 
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan tak terima Turki dituduh beli minyak dari ISIS. (Reuters)

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, tidak terima dengan tuduhan Presiden Rusia, Vladimir Putin bahwa Turki kaki tangan ISIS. Sedangkan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Mariaa Zakharova kembali menuduh Turki terlibat bisnis minyak ISIS dan donatur keuangan kelompok itu.

Jika Putin mengatakan bahwa kami bekerja sama dengan Daesh (ISIS), bahwa kami adalah kaki tangannya, saya pikir itu akan menjadi kesalahan besar, karena kita melakukan yang sebaliknya," kata Erdogan kepada CNN, di Ankara.

Kemarin ada deklarasi yang sangat tidak dapat diterima. Beberapa orang mengklaim bahwa kami membeli minyak dari Daesh. Dan fakta bahwa orang-orang dalam posisi otoritas di Rusia mengatakannya. Ini sangat, sangat tidak dapat diterima,” lanjut Erdogan.

Presiden Turki itu menganggap Rusia tidak punya ruang untuk berbicara karena tidak mengambil bagian dalam perang melawan teroris. ”Rusia tidak terlibat dalam perang melawan Daesh di Suriah. Sebaliknya, mereka benar-benar menargetkan oposisi moderat,” katanya.

Sementara itu, semalam, Rusia bersikeras bahwa semua target di Suriah yang diserang adalah teroris, termasuk di lokasi penembakan pesawat pembom Su-24 Rusia oleh pesawat tempur F-16 Turki. Hal itu ditegaskan Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov. Menurutnya, Rusia kini mengontrol semua rute pasokan material ISIS di Suriah utara. (mas)

 Turki Tembak Su-24 karena Ganggu Bisnis dengan ISIS 
Menteri Informasi Suriah Omran al-Zoubi menyebut alasan Turki menembak jatuh jet Rusia Su-24 karena kesal bisnis mereka dengan ISIS diganggu. (Reuters)

Menteri Informasi Suriah Omran al-Zoubi menyebut alasan Turki menembak jatuh jet Rusia Su-24 karena kesal bisnis mereka dengan ISIS diganggu. Turki memang disebut sebagai salah satu negara yang membeli minyak mentah dari ISIS.

Zoubi mengatakan, minyak yang dibeli Turki tersebut dikirimkan ke perusahaan milik Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Oleh karena itu, ketika Rusia menghancurkan konvoi truk minyak ISIS, Erdogan menjadi sangat kesal.

"Semua minyak itu dikirmkan ke perusahaan milik putra Recep Erdogan. Inilah sebabnya mengapa Turki menjadi cemas ketika Rusia mulai memberikan serangan udara terhadap infrastruktur ISIS dan menghancurkan lebih dari 500 truk minyak," ucap Zoubi.

"Ini benar-benar mempengaruhi perusahaan dan tentu saja Erdogan. Mereka bukan hanya mengimpor minyak, tapi gandum dan artefak bersejarah juga," sambungnya seperti dilansir Sputnik pada Jumat (27/11).

Dirinya juga mengatakan, Turki telah berbohong dengan mengatakan bahwa sebelum menembak jatuh Su-24, mereka sudah terlebih dahulu memberikan peringatan kepada jet Rusia tersebut.

"Fakta dari serangan terhadap pesawat Rusia di wilayah udara Suriah dilakukan tanpa peringatan apapun, seperti apa yang disampaikan oleh pilot pesawat tersebut, menegaskan sekali lagi bahwa Turki berbohong," pungkasnya. (esn)

 Erdogan Bantah Beli Minyak dari ISIS 
Foto Kedekatan Putra Erdogan dan Pimpinan ISIS Beredar di Dunia Maya. Dalam foto tersebut tampak Bilal diampit oleh tiga orang pria yang diduga pimpinan ISIS. (Twitter)

Presiden Turki Tayyip Erdogan membantah dengan keras tuduhan yang dilontarkan Rusia dan Suriah. Kedua negara tersebut menuduh Turki telah membeli minyak mentah dari ISIS.

"Benar-benar memalukan. Mereka yang mengklaim kami telah membeli minyak dari Daesh (ISIS) wajib membuktikannya. Jika tidak, Anda seorang pembohong sejati," ucap Erdogan seperti dilansir Al Jazeera pada Jumat (27/11).

Erdogan justru mengatakan, pihak yang membeli minyak dari ISIS adalah pemerintah Suriah di bawah pimpinan Bashar al-Assad. Menurut Erdogan, Rusia seharusnya terlebih dahulu menginvestigasi Assad, sebelum menuduh negara lain membeli minyak dari ISIS.

"Daesh menjual minyak yang mereka bor kepada Bashar al-Assad. Assad yang Anda dukung," sambungnya. merujuk kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.

Sebelumnya, Erdogan menantang Rusia untuk memberikan bukti terkait tuduhan yang menyatakan pihaknya telah membeli minyak dari ISIS. "Turki membeli minyak dan gas hanya dari sumber yang dikenal dan mereka yang menuduh kami telah membeli dari ISIS, perlu membuktikan tuduhan mereka," kata Erdogan.

Erdogan juga mengungkapkan, Turki telah mengambil tindakan pencegahan untuk menghentikan penyelundupan minyak di daerah perbatasannya yang merupakan sumber utama pendapatan bagi kelompok ISIS. (esn)

 Target Amukan Rusia Kini Jalur Minyak ISIS ke Turki 
Target serangan militer Rusia kini jalur penyelundupan minyak ISIS menuju Turki. (Ministry of defense of the Russian Federation)

Presiden Rusia, Vladimir Putin yang didukung Presiden Prancis, Francois Hollande, mengatakan, target serangan Rusia di Suriah saat ini adalah jalur penyelundupan minyak kelompok ISIS yang menuju Turki.

Kedua pemimpin itu sepakat bahwa sumber pendanaan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) adalah yang pertama dan utama yang harus dihantam. Menurut Putin, skala komersial penyelundupan minyak dari wilayah yang dikuasai ISIS ke Turki harus dihentikan.

Kendaraan, membawa minyak, berbaris dalam rantai melampaui cakrawala," kata Putin. Dia menekankan jalur pipa minyak yang dikuasai ISIS membentang dari wilayah Suriah ke Turki.

Siang dan malam mereka pergi ke Turki. Truk selalu pergi ke sana dengam muatan, dan kembali dari sana kosong,” ujar Putin, seperti dikutip Russia Today, Jumat (27/11/2015).

Kita berbicara tentang pasokan-skala komersial minyak dari wilayah Suriah yang diduduki dan disita oleh teroris. Hal ini dari daerah-daerah (asal minyak), dan tidak dengan orang lain. Dan kita bisa melihatnya dari udara, di mana kendaraan-kendaraan itu akan pergi,” imbuh Putin.

Kami berasumsi bahwa kepemimpinan politik senior Turki mungkin tidak tahu apa-apa tentang ini (perdagangan minyak ilegal). Sulit untuk percaya, tetapi secara teori (terjadi),” sambung Putin. Menurutnya, tidak ada alasan bagi Ankara untuk tidak menghentikan penyelundupan minyak ilegal tersebut.

Presiden Putin melanjutkan, semestinya para pemimpin Turki sadar dengan penyelundupan minyak yang jadi sumber keuangan ISIS itu. ”Tapi kalau pemimpin politik (di Turki) tidak tahu apa-apa tentang ini, biarkan mereka mencari tahu. Saya bisa mengakui bahwa mungkin ada beberapa unsur korupsi, deal rahasia, mereka harus mengatasinya,” sindir Putin.

Orang nomor satu Kremlin itu menegaskan bahwa penjualan minyak ilegal yang dilakukan ISIS merupakan pelanggaran langsung dari hukum internasional. ”Dalam hal ini ada resolusi Dewan Keamanan PBB khusus yang melarang pembelian langsung dari minyak dari teroris. Karena dari uang (yang diterima), teroris membeli senjata, amunisi, dan kemudian melakukan tindakan berdarah,” katanya. (mas)

  Sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...