Kamis, 03 September 2015

Antisipasi Konflik Laut China Selatan

Menhan Perkuat Perbatasan Natuna http://1.bp.blogspot.com/-ySJujyOcjVg/VUNVPMgooFI/AAAAAAAAGhM/tOwzo-WuBBo/s1600/kcr60%2Bpal.jpgIlustrasi KCR 60M TNI AL ☆

Konflik Laut China Selatan yang melibatkan negara Tiongkok dan sejumlah negara yang berbatasan di Asia Pasifik masih terus berlanjut. Walau Indonesia tidak terlibat langsung dalam konflik, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyebut perlu ada langkah antisipatif yang dilakukan Indonesia.

"Ya nanti bulan depan Natuna (makin diperkuat)," ungkap Ryamizard di usai meninjau Alutsista di Batalyon Infanteri Mekanis 201/Jaya Yudha di Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (2/9/2015).

Menurut Ryamizard, ia telah mempersiapkan untuk meningkatkan kekuatan militer di tubuh TNI. Mulai dari peningkatan Landasan Udara di Natuna termasuk yang baru saja dilakukan peningkatan tipe Pangkalan AL (Lanal) menjadi Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) Pontianak.

Rencananya Lanud Ranai, Natuna, Kepri, akan ditingkatkan dari tipe C ke tipe B. Lanud ini sendiri merupakan salah satu daerah terdepan Indonesia yang menghadap Laut Cina Selatan.

"Landasan kita panjangin, 4 kapal kita tambahin. Pesawat-pesawat kita nanti ditambah," kata Ryamizard.

Berdasarkan informasi, landasan pacu diperpanjang dengan tujuan agar pesawat tempur kelas berat sepeti F-16 dapat mendarat di Lanud Ranai. Sejumlah pesawat tempur direncanakan akan ditempatkan di Lanud tersebut secara bergantian.

Sebelumnya KSAL Laksamana Ade Supandi menyebutkan peningkatan Lanal menjadi Lantamal di Pontianak dilakukan dalam upaya antisipasi konflik di Laut China Selatan. Itu dikatakannya saat acara peresmian.

"Kestabilan keamanan yang mesti dijaga di Laut China Selatan. Apalagi intensitas ancaman sengketa akhir-akhir ini di Laut China Selatan semakin meningkat," ucap Ade, Jumat (7/8). (elz/imk)

  detik  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...