Selasa, 03 Maret 2015

☆ 14 Sniper Terhebat Dunia (1)

Ilustrasi dari film Enemy at The Gates

Dengan mata nyalang yang tajam bak elang, para penembak jitu mengintai dari teropong senapan musuh, mengendap di semak-semak atau di atas gedung. Mereka dianggap pahlawan bagi negaranya. Buku Sniper Training, Technique and Weapon yang ditulis Peter Brookesmith tahun 2000 lalu, mencatat beberapa sniper hebat. Siapa saja mereka?

Di buku tersebut, ada nama sniper legendaris Indonesia, Tatang Koswara, di dalamnya. Dia menempati urutan ke-14, sebagai penembak jitu terhebat sepanjang masa.

detikcom akan menyajikan 14 nama sniper terhebat dalam dua artikel. Berikut 7 nama pertama dari 14 penembak jitu yang ada di buku Peter Brookesmith, seperti dikutip, Kamis (26/2/2015):
1. Simo Hayha (warhistoryonline.com)

Simo Hayha merupakan sniper legendaris asal Finlandia. Kiprahnya terjadi saat Winter War (1939-1940) kala pasukan Rusia menyerang Finlandia saat musim dingin.

Sekitar 542 prajurit Rusia terkonfirmasi berhasil ditembaknya. Saat beraksi, Simo tidak menggunakan teleskop yang tidak memantulkan cahaya dan hanya menggunakan pisir besi sehingga sulit ditemukan. Dia bisa menembak musuh dari jarak lebih dari 400 meter.

Nyaris semua countersniper Rusia tewas di tangannya. Namun tak pelak Simo kena tembak musuh pula yang menghantam rahang kiri dan menghancurkan pipinya. Dia sempat koma karena tembakan itu.

Karena tak ada saraf yang rusak, maka Simo akhirnya bisa pulih dan hidup normal kendati wajahnya berubah. Dia sempat mengungkapkan rahasia suksesnya menjadi sniper adalah selalu berlatih. Dia dinaikkan pangkatnya dari kopral menjadi letnan dua dan dinobatkan sebagai Pahlawan Finlandia. Hayha meninggal dalam usia 96 tahun pada 1 April 2002 lalu.
2. Erwin Koenig Dari Wikipedia disebutkan bahwa Erwin Konig atau Heinz Thorvald adalah nama dari seorang sniper Wehrmacht handal yang terbunuh oleh sniper legendaris Tentara Merah Vasily Zaytsev selama berkecamuknya pertempuran Stalingrad tahun 1942-1943. Nama Konig disebut-sebut oleh Zaytsev dalam buku memoarnya, "Notes of a Sniper", juga dalam buku non-fiksi besutan William Craig yang terbit tahun 1973 berjudul "Enemy at the Gates: The Battle for Stalingrad".

Tapi nama ini mengemuka tatkala diperankan dengan bagus sekali oleh aktor Ed Harris dalam film "Enemy at the Gates" (2001), yang menggambarkan duel sniper antara Zaytsev dan Konig selama hari-hari terakhir Pertempuran Stalingrad.

Identitas Erwin Koenig ini sempat dipertanyakan, karena tak ada catatan selain bersumber dari memoar Zaytsev. Zaytsev mencatatkan mengetahui identitas Koenig setelah merampas dokumen dari jasad Koenig dan terungkaplah dia adalah kepala sekolah sniper di Berlin.

Sebaliknya, dari pihak Jerman, tak ada catatan dokumen yang menunjukkan bahwa nama Erwin Koenig pernah bertempur. Dalam buku yang dibuat Peter Brookesmith, Koening tercatat berhasil menembak 500 musuh.
3. Nikolai Yakovlevich Ilyin(warhistoryonline.com)

Nikolai Yakolevich Ilyin adalah sniper Tentara Merah Rusia di Divisi 50th Guard Rifle yang juga berkiprah pada perang Stalingard pada 1942-1943.

Dari warhistoryonline.com mengatakan bahwa sekitar 494 musuh berhasil ditembaknya, atau 496 musuh versi buku "Sniper Training, Techniques and Weapon" yang ditulis Peter Brookesmith. Nikolai gugur dalam medan tempur pada 4 Agustus 1943.
4. Vasily Gregorievich Zaytsev (rumantiki.ru)

Vasily Zaytsev adalah sniper legendaris dari kesatuan Tentara Merah Rusia yang kiprahnya menjadi legendaris pada saat Perang Stalingard pada 1942-1943.

Zaytsev, menurut situs russiapedia.rt.com, berhasil menembak 300 tentara Nazi. Dalam kurun 10 November-17 Desember 1942 saja, ada 225 yang terkonfirmasi tewas, 11 di antaranya sniper.

Duel legendarisnya adalah dengan sniper SS Nazi Jerman, Erwin Koenig dalam Perang Stalingard. Zaytsev menulis memoar tentang duel dengan Koenig, yang tak ditemukan dalam dokumen dan catatan Jerman sehingga dipertanyakan eksistensinya. Duel itu akhirnya dimenangkan Zaytsev hingga difilmkan menjadi "Enemy of The Gates". Film "Enemy of The Gates" sendiri disutradarai Jean-Jacques Annaud, Zaytsev sendiri diperankan Jude Law, dan lawannya Erwin Koenig diperankan Ed Harris.

Pasca Perang Dunia II, akhirnya Zaytsev belajar lagi di universitas tekstil dan bekerja sebagai insinyur hingga menjadi direktur di pabrik tekstil. Dia meninggal pada 1991 dan dikubur di Kiev, padahal wasiatnya ingin dikubur di Stalingard. Wasiatnya terkabul saat perayaan 63 Tahun Perang Stalingard, jasadnya dikuburkan kembali dalam upacara militer di Mamayev Kurgan di Volgograd, nama teranyar Stalingard.
5. Lyudmila Pavlichenko (Getty Image)

Selama Perang Dunia I dan II, Rusia diketahui paling banyak menggembleng warganya nan cantik, cerdas, tapi punya naluri membunuh tinggi sebagai penembak jitu atau sniper. Penembak jitu perempuan yang paling legendaris adalah Lyudmila Pavlichenko. Dia lahir di Belaya Tserkov, wilayah Ukraina pada 12 Juli 1916. Mahasiswi jurusan Sejarah Universitas Kiev ini ikut terjun dalam perang Dunia II saat Jerman menyerang Russia.

Pavlichenko yang tomboy sebetulnya melamar untuk menjadi perawat di divisi Infanteri. Tapi di tengah jalan ia dipindahkan ke divisi sniper. Dia bergabung dengan 2000 perempuan lainnya yang akan dilatih menjadi sniper.

Prestasinya melumpuhkan lawan mengalahkan legendaris sniper Rusia Vasily Zaytsev. Pavlichenko telah membunuh 309 prajurit Jerman, termasuk 36 Sniper tentara jerman. Sementara Vasily Zaytsev cuma membunuh 148 tentara Nazi. Pavlichenko wafat pada 10 Oktober 1974 dalam usia 58 tahun.
6. Adelbert Waldron III (suite.lo)

Nama Adelbert Waldron III moncer saat Perang Vietnam. Bert, demikian panggilannya, bergabung dengan AL AS pada 1953. Selulusnya dari sekolah sniper Army Marksmanship Unit (AMU) tahun 1968, Bert lantas bekerja sebagai personel AL AS di Sungai Mekong.

Hingga akhir tugasnya pada pertengahan 1969, Berts yang saat itu berusia 36 tahun berhasil menembak musuh sebanyak 109 orang, jumlah tertinggi di antara tentara AS saat perang Vietnam, demikian dikutip dari snipercentral.com.

Kiprah legendarisnya adalah saat dia dan rekan-rekannya menaiki Tango Boat di Sungai Mekong, saat itu ada sniper Vietkong yang menembak sisi dinding kapal. Setelah merunduk, Bert kemudian mencari penembak jitu itu dan menemukannya di atas pohon yang jaraknya 900 meter dari kapal. Segera saja Bert menembak jatuh Vietkong itu itu dan membuat teman-temannya terkesima.

Pasca perang Vietnam, Bert mengajar di sekolah menembak US Army Marksmanship Unit (AMU) sebelum meninggalkan dinas ketentaraan tahun 1970. Dia lantas meninggal pada 18 Oktober 1995 di California dalam usia 62 tahun.

Atas jasanya dia dianugerahi beberapa penghargaan termasuk dari Presiden AS. Semasa hidup, dia menolak segala permintaan wawancara, dengan alasan sederhana, dia tak mau kemasyhuran atas apa yang dilakukannya.
7. Charles B Mawhinney (chuckmawhinney.com)

Charles Mawhinney juga sniper yang berkiprah di Perang Vietnam berasal dari satuan US Marine Corps (USMC). Chuck, panggilan Charles B Mawhinney, bergabung di USMC tahun 1967 setelah lulus SMA pada usia 18 tahun, kemudian mengikuti sekolah sniper Scout Sniper School di Camp Pendleton hingga lulus pada April 1968. Setelah itu, Chuck langsung dikirim ke Perang Vietnam.

Selama 13 bulan bertugas di Vietnam, menurut situs chuckmawhinney.com, Chuck terkonfirmasi menembak 103 tentara Vietkong. Dia akhirnya pensiun dari USMC tahun 1970, kemudian kembali ke Lakeview, Oregon dan menikah serta bekerja pada US Forest Service hingga pensiun pada akhir 1990.

Chuck selama ini diam-diam saja tentang karir snipernya, bahkan istrinya tak mengetahui kiprahnya. Chuck juga tak mengetahui bahwa rekornya dibanding-bandingkan dengan rekan sejawatnya Carlos Hatchcock, yang terkonfirmasi membunuh 93 musuh.

Kiprahnya mulai terkuak saat buku "Dear Mom: A Sniper's in Vietnam" terbit yang ditulis bekas sniper Marinir AS, Joseph Ward. Ward dalam bukunya menulis jumlah tembakan yang terkonfirmasi Chuck adalah 101. Fakta ini kontroversial saat itu di mana saat itu yang dipercaya memegang rekor adalah sniper Carlos Hatchcock.

Namun setelah militer AS meneliti, diputuskan bahwa Chuck menempati urutan kedua, di bawah sniper AS Adelbert Waldron, dengan 103 musuh yang tertembak.(nwk/mad)

  detik  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...