Senin, 26 Januari 2015

KSAD Anugerahi Prajurit yang Gagalkan Penyanderaan dan Penjualan Surat Tanah

http://2.bp.blogspot.com/-BazGuyRJk7o/VDgjAuT_pcI/AAAAAAAAFo0/cfBIRvLGL88/s1600/KOMODO%2B-%2BGM.gifKepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menganugerahkan piagam penghargaan dan kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) kepada 8 prajuritnya yang berprestasi. KPLB diberikan kepada 6 prajurit, sementara 3 lainnya mendapat penghargaan berupa rekomendasi promosi kenaikan jabatan.

Acara pemberian penghargaan dan KPLB bertempat di Gedung A.H Nasution Mabes TNI AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Senin (26/1/2015). Gatot meminta agar kedelapan prajuritnya yang mendapat penghargaan dan KPLB untuk terus meningkatkan kinerjanya.

"Selaku Kepala Staf Angkatan Darat dan pribadi, saya ucapkan selamat kepada personel yang mendapat Penghargaan dan memperoleh Kenaikan Pangkat Luar Biasa. Dengan penganugerahan piagam penghargaan dan kenaikan pangkat luar biasa ini, jadikan sebagai momen untuk meningkatkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, dan selanjutnya siap meningkatkan kinerja," amanat Gatot.

Sebanyak 6 yang mendapat KPLB adalah Pratu Thoyib Azizi (sebelumnya Prada), Pelda (sebelumnya Serma) M. Hidayat F, Serma Holili (sebelumnya Serka), Serma Achmad Rianto (sebelumnya Serka) dan Serka Hendra Gunawan (sebelumnya Sertu). Sementara itu 3 prajurit yang mendapat penghargaan adalah Letkol Cpl Simon Petrus Kamlasi, Kapten Arh Suwanto dan Serma Andi Junaidi.

Letkol Cpl Simon Petrus Kamlasi mendapat penghargaan karena berhasil menciptakan Pompa Air Hidrolik yang mampu menaikkan air dari lembah ke pegunungan tanpa menggunakan bahan bakar atau listrik, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah-daerah terpencil di NTT yang selama ini kekurangan air. Ia adalah Komandan Detasemen Peralatan (Dandenpal) Kupang Paldam IX/Udayana dan penemuannya itu berhasil masuk MURI.

Kapten Arh Suwanto dan Serma Andi Junaidi mendapat penghargaan karena membantu pembebasan sandera, siswi SDN II Kebomas Gresik yang disandera orang pria bernama Fuad di bawah ancaman sebilah pisau. Kedua prajurit tersebut merupakan anggota Kodim 0817/Gresik.

Pratu Thoyib mendapatkan kenaikan pangkat karena berhasil menangkap pelaku penembakan terhadap anggota Polres Kota Gorontalo Brigadir Syarif Dunggio, dan merebut kembali senjata api revolver milik korban. Thoyib merupakan personel Yonif 713 Brigif 22 Gorontalo.

"Kenaikan Pangkat Luar Biasa juga diberikan kepada 4 (empat) prajurit Kodam Jaya, masing-masing kepada Pelda M. Hidayat F, Serma Holili, Serma Achmad Rianto dan Serka Hendra Gunawan, atas prestasinya menangkap Peltu Zulfi Afran, pelaku penjualan dokumen asli tanah TNI AD," sambung Gatot.

Mereka berhasil menggagalkan upaya penjualan aset negara berupa dokumen asli tanah milik TNI AD dari oknum TNI AD senilai kurang lebih Rp 650 miliar. Lokasi tanah aset negara tersebut berada di Kelurahan Bambu Apus, Kelurahan Ceger, Kelurahan Cipayung, Kelurahan Lubang Buaya, Kelurahan Duku, tanah Batong bin Ganan.

Informasi dari Dispen TNI AD pada tanggal 11 Agustus 2014, Kasdam Jaya memerintahkan Asintel untuk menindaklanjuti transaksi jual beli dokumen asli milik TNI AD di kediaman Ibu Musyati. Sertu Hendra Gunawan menyamar dalam operasi ini, sementara ketiga yang lain bertugas dalam penangkapan pelaku.

"Keberhasilan dalam pelaksanaan tugas merupakan dambaan setiap prajurit. Oleh karena itu, Pimpinan TNI AD sangat konsisten untuk terus memberikan reward (penghargaan) kepada prajurit yang berprestasi, dan dengan tegas akan memberikan punishment (hukuman) bagi prajurit yang melakukan pelanggaran," tutup Gatot.

Turut hadir dalam acara ini adalah Pangkostrad Letjen TNI Mulyono dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Agus Sutomo. Dankodiklat TNI AD Letjen TNI Paulus Lodwik juga datang dalam pemberian penghargaan dan kenaikan pangkat luar biasa tersebut.

  detik  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...