Kamis, 02 Mei 2024

India Ingin Bermitra dengan Indonesia

 Siap jadi eksportir pertahanan 
https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2024/04/30/IMG_4676_1.jpeg.webpModel alutsista buatan perusahaan India terlihat pada sebuah stan di pameran "India-Indonesia Defence Industry Exhibition-cum-Seminar" di Jakarta (30/4/2024). (ANTARA/Kuntum Riswan/aa) 🚀

D
irektur Jenderal Produksi Pertahanan Kementerian Pertahanan India T. Natarajan menyatakan kesiapan negaranya menjadi eksportir pertahanan terkemuka pada 2030 dan mengembangkan kemitraan strategis dengan Indonesia.

India siap menjadi salah satu eksportir pertahanan terkemuka pada 2030,” kata Natarajan dalam acara "India-Indonesia Defence Industry Exhibition-cum-Seminar" di Jakarta pada Selasa.

Dia mengatakan keyakinan itu didukung oleh industri pertahanan India yang mengalami kemajuan pesat dengan ekspor senilai 2,63 miliar dolar AS (sekitar Rp 42,72 triliun) pada 2023 dibandingkan dengan 2017 yang hanya mencatat 560 juta dolar AS.

Penjajakan kerja sama strategis dengan Indonesia dilakukan India dengan menggelar pameran dan seminar industri pertahanan India-Indonesia yang digelar oleh Kedutaan Besar India di Jakarta, Kementerian Pertahanan India, dan Kementerian Pertahanan RI.

Acara itu juga untuk menandai 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara yang bertetangga secara maritim itu.

Duta Besar India untuk Indonesia Sandeep Chakravorty mengatakan bahwa pemerintahnya berupaya menjaga India tetap kuat, aman, dan mandiri, karena India siap menjadi negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia.

https://pict-a.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2022/01/15/40/657225/filipina-beli-rudal-jelajah-supersonik-brahmos-india-rp53-triliun-svk.jpgRudal BrahMos diminati TNI AL (ist) 🚀

Dia menyoroti inisiatif Inovasi untuk Keunggulan Pertahanan (Innovations for Defence Excellence/iDEX) untuk memelihara ekosistem inovasi pertahanan yang dinamis guna meningkatkan kemandirian India dalam teknologi pertahanan. iDEX menjembatani kesenjangan antara militer dan ekosistem startup.

Saya sangat yakin bahwa lembaga pertahanan Indonesia dapat mengambil manfaat dari pengalaman dan keberhasilan negara maritim tetangganya. Kami menyadari bahwa Indonesia juga ingin membangun industri pertahanannya sendiri. Kami ingin berbagi pengalaman dalam upaya ini,” kata Chakravorty.

Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kemhan RI Piek Budyakto memuji hubungan pertahanan India-Indonesia yang terus berkembang dan ikatan kuat kedua negara dalam bidang pertahanan dan keamanan.

Menurut dia, kemandirian industri pertahanan dan penggunaan komponen lokal minimal 40 persen dapat terwujud jika Indonesia bisa menyerap transfer teknologi dari negara-negara lain.

Salah satunya India ini, yang sudah menjanjikan transfer teknologi supaya kita bisa menyerap,” katanya.
 
  🚀 antara  

Defend ID Targetkan TKDN Mencapai 55 pada 3 Tahun ke Depan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRgzt-82Wvy8v9hgLib-vMCzkMrfugUthDFjg2JbBLXc2Fk5HI20NglN6JNbirw6RsT7F-c6j3edDyBXKa4rf4TsULAGLX_PMMfYIW8i0mkAvCfHPGwCBbn8BvMSmvDXRoviEq2OkChLK-ilB7LysjIR5ot2nA8TqX89opsvrLU28t8vSm7DT6-vgeYyU/s1421/Holding-BUMN-Indhan-Defend-ID-41.jpgAlutsista yang di produksi  bersama Defend.id (LEN)

HOLDING
industri pertahanan dalam negeri Defend ID optimistis dalam kurun waktu tiga tahun mendatang tingkat komponen dalam negeri (TKDN) produksi alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam) bisa mencapai 55%.

Saat ini penggunaan TKDN di perusahaan ini baru mencapai sekitar 40%.

"Saat ini TKDN alpalhankam untuk satu produk rata-rata baru mencapai 40%. Itu sudah ekosistem dalam negeri. Tentunya akan kita tingkatkan seiring dengan penguasaan teknologi dan peningkatan kapasitas produksi. Kami mentargetkan dalam 3 tahun ke depan bisa mencapai di atas 55%," kata Direktur Utama Defend ID, Bobby Rasidin pada acara peringatan Ulang Tahun ke-2 Defend ID di Graha Pindad, Kota Bandung.

Bobby mengakui ketergantungan terhadap rantai pasok dunia atau komponen impor ini masih tinggi. Tentu ini tantangan buat Defend ID untuk menurunkan tingkat ketergantungan dengan global rantai pasok.

Dia mengakui bahwa rantai pasokan alpalhankam terganggu dampak dari eskalasi konflik global.

"Tantangan buat kami adalah terganggunya rantai pasok dunia. Seperti yang kita lihat, konflik di Laut Merah itu menyebabkan biaya logistik tinggi. Yang tadinya komponen yang kita import dari Eropa itu lewat Terusan Suez, sekarang terpaksa memutar," ungkapnya.

Selain itu, lanjut Bobby, The Fed mempertahankan suku bunganya untuk jangka panjang. Ini tentunya mengakibatkan komponen biaya material dari produksi akan terdampak. Namun, konflik di mana-mana juga membuat kesempatan Defend ID untuk mengembangkan pasar goblal semakin terbuka, karena negara-negara di dunia berlomba menaikkan anggaran pertahanan mereka.

Sementara itu Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo yang hadir pada acara HUT Defend ID ke-2 tersebut, meminta Defend ID terus melakukan percepatan inovasi untuk menjadi pemain global di bidang pertahanan.

"Kita berharap Defend ID menjadi terus tulang punggung pertahanan nasional. Terus memperbaiki inovasinya, kinerja keuangannya," ujarnya.

Menurut Wirjoatmodjo, Defend ID saat ini mendapatkan proyek-proyek yang besar untuk digarap, sehingga pengelolaan perusahaan pun harus dikelola dengan baik. Pengelolaan yang baik diharapkan menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pertahanan Indonesia.

 
Media Indonesia  

Rabu, 01 Mei 2024

Penandatangani Kontrak First Article Rebuilding Satbak Meriam 57 mm S-60

 Bersama PT. Respati Solusi Rekatama 
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcT8Hq1fhkYMb3S6zqsaN-ZcYCmQGAtXyekBUF7b_JbKfg&sIlustrasi Meriam 57 mm S60 (Respati)

B
ertempat di Ruang Rapat Lt.1 Gedung R. Soeprapto, Sekretaris Ditjen Pothan Kemhan RI - Brigjen TNI Heri Pribadi menandatangani Kontrak First Article Rebuilding Satbak Meriam 57 mm S-60 Program Bangtekindhan TA.2024 dengan Direktur PT. Respati Solusi Rekatama - Dhita Yudhistira, ST.,M.M. Acara dihadiri oleh Inspektur II Itjen Kemhan, Kapuslaik Kemhan, Karoum Setjen Kemhan, Dirtekindhan Ditjen Pothan Kemhan, Kabagproglap Set Ditjen Pothan Kemhan dan para Kasubdit Dittekindhan.

Program Bangtekindhan diselenggarakan untuk menghasilkan First Article Rebuilding didasari oleh Permenhan No. 39 Tahun 2016 tentang Program Pengembangan Teknologi Industri Pertahanan.

First Article Rebuilding Satbak Meriam 57 mm S-60 merupakan Program prioritas yang diusulkan oleh User dalam hal ini adalah Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat.

https://rsr.co.id/wp-content/uploads/2022/09/WhatsApp-Image-2022-09-18-at-7.41.58-PM-3.jpegHelm Tampilan untuk Meriam S60 57mm telah tersertifikasi oleh Dislitbang TNI AD. (Respati)

Dalam sambutannya, Ses Ditjen Pothan Kemhan menyampaikan bahwa Ditjen Pothan Kemhan sebagai pembina Teknologi Industri Pertahanan mendorong upaya peningkatan kemampuan engineer dan sumber daya manusia dalam rangka memperkuat dan mengembangkan Teknologi Industri Pertahanan dalam mencapai kemandirian.

Kegiatan Bangtekindhan harus dapat memberikan masukan dan sumbangsih yang berarti bagi kemandirian Indusrtri Pertahanan dalam Negeri yang diarahkan untuk mewujudkan Industri yang maju, kuat, mandiri dan berdaya saing.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Beliau berharap kepada PT. Respati Solusi Rekatama agar melaksanakan tugas sesuai rencana yang telah disepakati bersama, sesuai pentahapan yang benar sebagaimana tertuang dalam isi Kontrak.

  ⦿ Ditjenpothan  

KASAL Kunjungi Industri Pertahanan Strategis di China

(TNI AL)

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali berkesempatan mengunjungi beberapa industri pertahanan strategis China, antara lain Jiangnan Shipyard di Shanghai, Wuchang Shipyard di Wuhan, pembuatan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) di Baotou dan exhibition centre di Beijing, pekan lalu.

Dalam kesempatan tersebut, Kasal mendapatkan penjelasan tentang kemampuan industri pertahanan strategis China antara lain Destroyer kelas 052D, kapal selam S26, pesawat Maritime Patrol Aircraft, helikopter Anti Kapal Selam (AKS), Unmanned Aerial Vehicle (UAV) maupun rudal dan meriam anti udara.

Kunjungan ke beberapa industri pertahanan strategis ini merupakan rangkaian kunjungan kerja Kasal di China setelah sebelumnya mengikuti kegiatan 19th Western Pacific Naval Symposium (WPNS) yang diselenggarakan di Qingdao, China, pada tanggal 21 - 25 April 2024 lalu.

Kegiatan WPNS tersebut diikuti oleh 29 pimpinan Angkatan Laut dari negara-negara WPNS seperti, Amerika Serikat, Australia, Bangladesh, Belanda, Brunei Darussalam, Chile, Ekuador, Fiji, India, Indonesia, Jepang, Kamboja, Kanada, Kolombia, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, ⁠New Zealand, Pakistan, Papua Nugini, Perancis, Peru, Rusia, Singapura, Sri Lanka, Thailand, Tonga, United Kingdom dan ⁠Vietnam.

WPNS merupakan forum dua tahunan yang beranggotakan Angkatan Laut negara-negara di kawasan Pasifik Barat dan sekitarnya, di mana pada tahun ini WPNS mengambil tema “Ocean With a Shared Future”.

  TNI AL  

[Video] Latihan Air Refueling Pada Siang Hari dan Malam

 Diposkan Kemhan RIHercules Skadron Udara 32 TNI AU (Skadron Udara 32) ✈️

Para enerbang Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, melaksanakan Latihan Air Refueling (Pengisian Bakan Bakar di Udara) pada siang hari dan malam hari di langit Makassar beberapa waktu lalu.

Latihan melibatkan beberapa pesawat, antara lain pesawat Tempur Sukhoi Su-27/30 Skadron Udara 11, dan pesawat Tanker KC-130 Hercules dari Skadron Udara 32 Lanud Abdulrachman Saleh.

Adapun latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para penerbang saat melaksanakan operasi yang jauh dari pangkalan udara, yang memerlukan koordinasi sangat baik.

Air Refueling sangat diperlukan untuk menambah daya jelajah dan meningkatkan radius of action dalam suatu misi pertempuran bagi sebuah pesawat tempur.

  Berikut video dari Youtube :


  🎥 Youtube  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...