Sabtu, 05 Oktober 2013

[Video] Hut TNI ke 68

TNI Militan Yang Solid Bersama Rakyat



  Antara 

Anoa Andalan TNI

Warga Jakarta Naik Panser AnoaTentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) menggelar pameran alat utama sistem persenjataan di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Sabtu 5 Oktober 2013. Sebanyak 326 peralatan tempur dengan 164 jenis dipamerkan.

Dari sekian banyak alutsista tersebut, TNI AD juga memamerkan produk buatan dalam negeri, yaitu Tank Anoa A buatan PT Pindad. Masyarakat atau pengunjung pun tak ketinggalan turut mencoba tank tersebut untuk memutari Monas. Kebetulan, panitia pameran menyediakan sejumlah tank untuk dipakai para pengunjung (umum).

Menurut seorang petugas yang menjaga stan, Rusli, Anoa berfungsi sebagai alat tembak dalam sebuah pertempuran. Selain itu, Anoa juga dapat digunakan sebagai alat pengangkut prajurit. "Ini dilapisi baja. Jadi kuat dan terlindungi," kata Rusli.

Rusli mengatakan tank Anoa dapat menampung 10 sampai dengan 13 orang prajurit. Dilengkapi dengan alat tembak, alat tempur itu lebih terlihat gesit. "Kelebihan bisa mendekati sasaran sehingga memperkuat daya tembakan," ujarnya.

Selain Anoa, TNI AD juga memamerkan alutsista buatan luar negeri. Kemudian, berbagai alat hasil modifikasi, rekayasa dan pengembangan sendiri.

Untuk tank terbaru dari Jerman, Leopard, belum tampak karena barangnya masih digunakan untuk acara ulang tahun di Mabes TNI, Jakarta. Rencananya, sore ini akan diangkut ke Monas. Dan besok pagi sudah dapat diperlihatkan ke masyarakat luas.

Berikut adalah daftar peralatan yang dipamerkan TNI AD selama 5 hari, dari 3-7 Oktober 2013:
- Infanteri: 99 alat, 15 macam
- Kavaleri: 28 peralatan tempur, 8 ekor kuda, 21 macam
- Arhanud (Artileri Pertahanan Udara): 27 peralatan tempur, 8 ekor kuda, 20 macam
- Penerbangan AD: 5 Helly
- Zeni: 8 macam alat
- Perhubungan: 15 macam
- Kesehatan: 8 macam
- Perbekalan dan angkutan: 8 macam
- Peralatan: 18 macam
- Kopassus: 8 macam
- Ditopad: 8 macam
- Dislitbang: 12 macam
- Akmil: 18 macam

(umi)

  Vivanews 

Akhir Tahun, Kekuatan Pertahanan Kita Meningkat

Pemerintah jalin kerjasama dengan industri pertahanan dalam dan luar.

IFV Marder !A3 TNI AD pada HUT TNI ke 68 (jaka92)
Pemerintah berupaya meningkatkan kualitas sistem pertahanan dengan modernisasi alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang dibutuhkan TNI dalam menunjang tugasnya. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, pemerintah telah menjalin kerjasama dengan industri pertahanan luar dan dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan alutsista TNI.

"Dalam waktu dekat ini hingga akhir tahun depan, kekuatan alutsista kita meningkat secara signifikan," kata dalam pidatonya pada HUT TNI ke-68 di Skandron 2 Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Sabtu 5 Oktober 2013.

Menurut SBY, pemerintah telah dan akan mendatangkan beberapa alutsista yang dibutuhkan TNI. Untuk Angkatan Darat kata SBY, akan segera menggunakan tank tempur utama, kendaraan tempur anoa, meriam artileri kaliber 155 milimeter, rudal pertahanan udara, rudal antitank, roket laras multi taktis serta heli perang dan heli serbu.

Sementara untuk TNI Angkatan Laut, pemerintah akan segera menghadirkan beberapa alutsista di antaranya pesawat patroli maritim, tank, panser amphibi serta kapal cepat dan kapal perusak rudal.

Begitu juga dengan alutsista TNI Angkatan Udara. SBY menegaskan, TNI AU akan segera memiliki pesawat-pesawat tempur yang canggih seperti pesawat latih, pesawat Combat, pesawat Super Tucano dan 24 unit F 16. Di samping itu, perlu kesiapan dari para prajurit untuk menggoperasikan alutsista itu.

"TNI kembali pada jati diri dan fungsinya menjaga kedaulatan dan integritas wilayah negara kesatuan Indonesia," ujarnya.(umi)

  Vivanews  

Gegap gempita HUT TNI ke-68

Gegap gempita HUT TNI ke-68 - Presiden: TNI-rakyat adalah sumber kekuatan - Prajurit Paskhas saat melakukan atraksi dengan senjata M-16.
Prajurit Paskhas saat melakukan atraksi
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan rasa syukurnya, atas keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) menuntaskan agenda utama reformasi dalam 15 tahun terakhir.

“Sejak tahun 1998, TNI telah secara sungguh-sungguh dan konsisten melakukan reformasi internalnya. Saya sendiri ikut aktif dalam proses awal reformasi yang tidak mudah itu. Saya berterima kasih kepada segenap keluarga besar TNI atas peran, kontribusi dan kesungguhanya dalam menuntaskan proses panjang reformasi TNI ini,” kata Presiden SBY dalam amanatnya pada Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-68 TNI di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (5/10) pagi.

Menurut Presiden, kini sejarah mencatat bahwa jalan panjang reformasi TNI telah menunjukkan hasilnya yang nyata. TNI telah kembali kepada jati dirinya. Kembali kepada fungsi dan tugas pertahanan negara, yaitu menjaga kedaulatan dan integritas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Semua capaian ini tentu harus terus kita jaga dan pertahankan,” tegas Presiden SBY.

Presiden menginstruksikan kepada seluruh Prajurit TNI agar terus meningkatkan pengabdian, profesionalisme, dan kesiapsiagaan dimanapun berada dan bertugas. “Jaga dan pelihara keutuhan dan kekompakan di seluruh jajaran TNI,” tegas Presiden.

Kepala Negara juga menginstruksikan kepada para Prajurit TNI agar memelihara dan meningkatkan terus kemanunggalan TNI-Rakyat, menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab dan dengan sebaik-baiknya.

“Pegang teguh amanat Sapta Marga dan Sumpah Prajurit. Jadilah tentara rakyat dan tentara pejuang, yang dicintai dan mencintai rakyat,” pinta Presiden SBY.

Kepada para pimpinan jajaran TNI, Presiden SBY menginstruksikan untuk terus memperhatikan dan meningkatkan kesejahteraan Prajurit beserta keluarganya.

Presiden menyebutkan, dari waktu ke waktu, pemerintah terus meningkatkan kesejahteraan Prajurit, sejalan pula dengan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

Upacara Peringatan HUT ke-68 TNI itu dihadiri oleh Wakil Presiden Boediono, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Budiman, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Ida Bagus Putu Dunia dan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Marsetio Kapolri Jendral Timur Pradopo, dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II.

Pada akhir upacara dilakukan demonstrasi di antaranya demo keterampilan prajurit, kolone senapan, demo pertempuran jarak dekat, penerjunan free fall, dan akrobatik JAT 6 dengan pesawat KT1-Bee dan fly pass empat pesawar Cassa CN 212, delapan helikopter TNI AD.@licom/sgi


  Lensa Indonesia  

Koarmatim Kerahkan Beberapa Kapal Perang Pengamanan KTT APEC

GUNA mendukung kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) XXI/13, Koarmatim mengerahkan kapal perang rumah sakit KRI dr. Soeharso-990. Kapal perang tersebut sebagai kapal markas dan Escape, berada di perairan Nusa Dua Bali, mengendalikan unsur-unsur Satuan Tugas Laut (Satgasla) lainnya. KRI dr. Soeharso-990 mengangkut puluhan penyelam tempur TNI AL, dokter dan para medis serta tim pedukung lainnya.

Dispenarmatim dalam siaran pers kepada Jurnal Nasional, Sabtu (5/10) mengatakan, kesiapan unsur-unsur tugas Pengamanan Aspek Laut (PAM Laut) telah di bahas dalam rapat kesiapan operasi yang dipimpin langsung oleh Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono, selaku Komandan Satgasla beserta Komandan Gugus Tempur Laut Armada Timur (Danguspurla Armatim) Laksamana Pertama TNI Arie Soedewo selaku Dansat Sub Satgas Guspurla, Komandan Lantamal V Laksamana Pertama TNI Sumadi selaku Dan Sub Satgas Pangkalan, serta para Komandan Unsur Tugas (UT) terdiri dan Dan UT. Kawal, Bantu, Udara serta Dan UT. Pam/Escape. Acara bertempat di Gedung Serba Guna Jala Wirasabha, Lanal Denpasar, Bali, Jum’at (04/10).

Selain itu Koarmatim juga mengerahkan dua kapal perang kombatan jenis Perusak Kawal Rudal (PKR) KRI Slamet Riyadi-352, KRI Oswald Siahaan-354, dua kapal SIGMA KRI Sultan Hasanudin-366 dan KRI Frans Kaisiepo-368. Kemudian satu Kapal Cepat Rudal (KCR) KRI Rencong-622, dan satu Kapal Cepat Torpedo (KCT) KRI Singa-651.

“Kemudian dua kapal patroli cepat (Fast Patrol Boat) FPB KRI Sura-802 dan KRI Kakap-811, satu kapal penyapu ranjau KRI Pulau Rupat-724, dan kapal angkut pasukan Landing Form Dock (LPD) KRI Banda Aceh-593 kemudian dua kapal patroli terbatas KRI Weling-822 dan KRI Pari-849, serta kapal selam KRI Cakra-401”.

KTT APEC XXI tahun 2013 merupakan Forum Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik yang mendorong pembangunan ekonomi dan mempererat komunitas serta kemakmuran negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Mengingat pentingnya KTT APEC XXI tahun 2013 aspek keamanan merupakan prioritas utama demi kelancaran konferensi.

Pengamanan aspek laut yang ekstra ketat adalah salah satu upaya guna mencegah terjadinya segala kemungkinan yang bertujuan menggagalkan kegiatan konferensi serta mengantisipasi berbagai situasi kontinjensi lainnya.

Berikut Foto diposkan Kenyot10 :


  Jurnas  

Kopaska Patroli di Perairan Nusa Dua

Atribut personil Kopaska (Kaskus)
MENDEKATI puncak kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC)XXI/13, sebanyak enam kendaraan tempur air cepat atau Sea Rider Komando Pasukan Katak (Kopaska), melaksanakan patroli pengamanan wilayah perairan laut Pantai Nusa Dua, Bali Jum’at (04/10).

Dispenarmatim dalam siaran pers mengatakan, dalam kegiatan pengamanan ini Pasukan Katak TNI AL merupakan salah satu bagian dari Satgas PAM Laut yang berada di bawah kendali Sub Satgas Gugus Tempur Laut atau Guspurla.

“Pasukan Katak TNI AL mengerahkan enam Sea Rider dan satu Combat Boat guna mendukung tugas operasi khusus aspek laut, dipimpin langsung oleh Komandan Satuan Komando Pasukan Katak (Dansatkopaska) Koarmatim Kolonel Laut (E) Bramantio”.

Tugas lain pasukan yaitu melaksanakan pengamanan terhadap pejabat negara, Very Important Person (VIP), serta perwakilan delegasi asing yang terlibat dalam kegiatan ini. Pasukan Katak disebar di beberapa titik strategis di wilayah pantai baik secara terbuka maupun tertutup.

  Jurnas 

Tank Leopard Sore Ini Tiba dalam Pameran Alutsista TNI AD

Leopard 2A4 TNI AD pada Hut TNI ke 68 (Jaka92)
Jakarta - Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Budiman mengatakan pihaknya belum bisa menghadirkan empat tank terbaru dalam pameran alat utama sistem persenjataan di lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Jumat, 4 Oktober 2013. Menurut dia, empat tank tersebut baru didatangkan besok. "Besok sore masuk Monas," kata Budiman di sela-sela pameran.

Menurut dia, keempat tank terbaru itu bisa dikirim seusai upacara HUT TNI ke-68 di Halim Perdanakusuma, Sabtu besok. Keempat unit tank tersebut adalah dua unit Leopard 2A4 dan dua unit Marder.

Sebagai gantinya, Angkatan Darat akan memamerkan panser serang Tarantula buatan Korea Selatan. Panser ini baru diterima TNI AD tahun ini. Panser enam roda ini punya keunggulan sendiri, yakni dilengkapi meriam 90 milimeter.

Mantan KSAD Pramono Edhi Wibowo dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ikut menjajal kendaraan tempur itu. Keduanya mencoba duduk di dalam kabin panser. Pramono mengaku puas dan kagum dengan kendaraan tempur ini. Menurut dia, Indonesia belum memiliki panser yang punya meriam berukuran besar seperti tank.

Secara total, TNI AD memamerkan 326 peralatan tempur. Peralatan ini terdiri dari berbagai kesatuan, seperti Infanteri sebanyak 99 alutsista, Kavaleri 28 alutsista, dan Arhanud menampilkan 27 alutsista. Pameran ini juga menampilkan lima helikopter. Sementara belasan panser TNI AD bergerak mengitari lapangan Monas, mengangkut pengunjung pameran.

  Tempo  

Indonesia-Jepang Saling Dukung Jadi Anggota DK PBB

Indonesia-Jepang Saling Dukung Jadi Anggota DK PBB
Menlu Indonesia dan Jepang
Nusa Dua – Indonesia dan Jepang saling mendukung dalam pencalonan masing-masing sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB). Kedua negara juga bekerja sama dalam meningkatkan upaya-upaya perdamaian di kawasan.

“Terutama di bidang multilateral saling mendukung. Indonesia mendukung pencalonan Jepang menjadi anggota tidak tetap DK PBB dan sebaliknya Jepang juga mendukung Indonesia untuk upaya yang sama,” kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa usai rangkaian pertemuan bilateral di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC).

Pada kesempatan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida, Marty mengungkapkan gagasan Indonesia untuk mengikat negara-negara Asia Pasifik dalam sebuah kerangka perjanjian damai.

Pertemuan tersebut merupakan dialog strategis kelima Jepang dan Indonesia tersebut, terutama membahas soal peningkatan hubungan bilateral ekonomi, perdagangan dan investasi, serta kerja sama di kawasan.

“Kita juga bertukar pandangan soal bagaimana memelihara keamanan di dalam situasi yang penuh ketidakpastian. Saya menyampaikan perlunya kerangka perjanjian mengenai penyelesaian secara damai, menanggalkan pendekatan kekuatan, yang kita namakan Indopacific Review on Friendship and Cooperation,” kata Marty.

Menlu Kishida menyambut baik gagasan tersebut dan menantikan pembahasan lebih lanjut.

Gagasan mengenai kawasan Asia Pasifik yang damai tersebut pertama kali disampaikan Marty dalam kunjungannya di Washington tahun lalu. Ide perdamaian Indonesia itu terus digulirkan dan disampaikan dalam setiap pertemuan bilateral dengan negara-negara sahabat.

  Tempo  

Indonesia Jadi Wakil Ketua Komite Palestina PBB

Indonesia Jadi Wakil Ketua Komite Palestina PBB
Sby bersama Ban Ki-Moon di markas PBB
New York - Wakil Tetap RI untuk PBB, Duta Besar Desra Percaya, terpilih secara aklamasi menjadi Wakil Ketua Committee on the Exercise of the Inalienable Rights of the Palestinian People/CEIRPP(Komite Pelaksana Hak-hak yang Tidak Dapat Diabaikan dari Rakyat Palestina) dalam pertemuan yang berlangsung di Markas Besar PBB di New York, Jumat, 4 Oktober 2013.

“Tanggung jawab sebagai wakil ketua ini merupakan penghargaan sekaligus sebagai pengakuan atas dukungan yang selalu diberikan pemerintah dan rakyat Indonesia kepada perjuangan rakyat Palestina,” kata Desra, seperti disampaikan dalam media rilis Perwakilan Tetap Republik Indonesia (PTRI) New York.

Dengan peran tersebut, Indonesia kian gencar menyerukan upaya penguatan dukungan internasional bagi Palestina.

“Dukungan dari negara dan kalangan masyarakat sipil, termasuk media, akan memperkuat opini internasional untuk menolak tindakan dan kebijakan Israel,” Desra menegaskan.

Seruan Desra diperkuat negara-negara anggota Komite yang mencatat adanya langkah-langkah ilegal Israel yang terus melanjutkan pembangunan pemukiman Yahudi dan pengusiran warga Palestina dari tanah mereka. Ironisnya, hal itu justru dilakukan pada saat berlangsungnya perundingan.

Indonesia juga mengharapkan agar Komite dapat memperkuat aliansi internasional untuk mencegah Israel memperoleh manfaat ekonomi dari pendudukannya di Palestina dan memprioritaskan kegiatan peningkatan sumber daya manusia rakyat Palestina.

Indonesia telah memberi pelatihan kepada lebih dari 1.200 warga Palestina dalam kurun 2008-2013. Melalui kerja sama yang lebih erat dan terkoordinir, dunia internasional dapat lebih berkontribusi pada peningkatan kapasitas warga Palestina.

"Dalam konteks pembangunan sumber daya manusia, Indonesia telah memberikan pelatihan-pelatihan, antara lain di bidang keuangan, kewirausahaan, pertanian, pelatihan diplomatik, kesehatan, dan pemberdayaan perempuan," ujar Desra.

Indonesia konsisten dalam memberikan dukungan kepada Palestina, termasuk agar negara itu menjadi anggota penuh PBB.

Pengesahan Resolusi Majelis Umum PBB Nomor 67/19 tanggal 29 November 2012, yang memberikan status “Non-member Observer State” kepada Palestina di Majelis Umum PBB, merupakan langkah penting ke arah keanggotaan penuh tersebut.

Dukungan juga diberikan Indonesia di berbagai forum internasional lainnya, termasuk ketika Palestina mengajukan permohonan menjadi anggota United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) pada tahun 2012.

CEIRPP dibentuk pada 1975 berdasarkan Resolusi Majelis Umum PBB Nomor 3376 dengan tujuan untuk membantu terpenuhinya hak rakyat Palestina dalam menentukan nasib sendiri tanpa campur tangan pihak luar, memperoleh kemerdekaan dan kedaulatan, dan membantu pengungsi Palestina kembali ke kota asalnya.

Anggota CEIRPP adalah Afganistan, Afrika Selatan, Belarus, Bolivia, Ekuador, Guinea, Guyana, India, Indonesia, Kuba, Laos, Madagaskar, Malaysia, Mali, Malta, Namibia, Nikaragua, Nigeria, Pakistan, Senegal, Siprus, Sierra Leone, Tunisia, Turki, Ukraina, dan Venezuela.

Selain itu, sejumlah negara dan organisasi internasional juga tercatat sebagai peninjau, yakni Aljazair, Arab Saudi, Bangladesh, Bulgaria, Irak, Kuwait, Lebanon, Libya, Mauritania, Maroko, Mesir, Niger, Palestina, Qatar, Sri Lanka, Suriah, RRT, Uni Emirat Arab, Viet Nam, Yaman, dan Yordania; serta Uni Afrika, Liga Arab, dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

  Tempo  

Seikat Kembang Untuk Pengawal Republik

Hari ini, perayaan usiamu dihelat di berbagai sudut republik. Di ibukota sebagai pusat pertunjukan kegagahan dilakukan gelar alutsista berbagai jenis. Tapi bukan sekedar itu, di berbagai sudut tanah air pun tugas realnya digelar dengan menghadirkan sejumlah batalyon untuk borderland apakah itu di bumi Kalimantan, Timor NTT atau Papua. Ada lagi yang menggelar diri di pulau terpencil, satuan Marinir untuk menegaskan kepemilikan NKRI.

Banyak juga yang tak tahu ada gelaran sejumlah KRI di sisi selatan negeri ini sebagai jawaban atas gelaran kapal perang tetangga selatan yang tak sudi menerima imigran pelarian.

Banyak tugas yang sedang dijalankan di luar batas negeri. Ada ribuan prajurit menjalankan tugas peace keeping PBB, di Libanon dan tempat lain. Ada KRI Diponegoro mengawasi perairan laut Tengah. Ada 3 Heli Mi17 yang siap diberangkatkan ke Sudan bersama 100an prajurit Penerbad.

Pengamanan APEC di Bali dengan menggelar pasukan bersama sejumlah alutsista. Meski Presiden Obama tak jadi datang namun kualitas pengamanan tetaplah bagian dari keharusan menjaga kewibawaan shohibul bait sembari tetap menebar senyum pada sejumlah tamu.

Jadi meski ada perayaan Ultah, tetaplah nomor satu kewajiban mutlak menjaga negeri dan menerima tugas perdamaian dunia. Tentara negeri ini adalah bangunan energi yang punya kemampuan dan ketangguhan personal. Kualitas personal itu berdampingan dengan kedatangan berbagai jenis alutsista yang mampu menebarkan semangat berjuang dan bertarung. Maka jadilah dia "senyawa kimia" yang mampu memberikan aura gagah dan getar sehingga mampu mewibawakan harkat dan martabat teritorial bangsa ini.

Seikat kembang sangat pantas untuk Pengawal Republik yang mampu menampilkan keistiqomahannya dalam menjaga NKRI. Sementara di dalam rumah tangga negeri ini penuh carut marut kehebohan korupsi dari penjaga nilai konstitusi karena Ketua MKnya sendiri tertangkap tangan menjadi "pemain bayaran". Belum lagi lagak dan langgam anggota Parlemen yang merasa dia telah menjadi "Tuhannya Setan" sehingga bisa melakukan apa saja yang menurutnya pantas, pantas memaki, pantas menuduh, pantas mengambil, pantas menyunat. Dan lain-lain dan lain-lain karena terlalu banyak sampai mau muntah jika menyebutnya.

Tanpa bermaksud membandingkan, bukankah satu-satunya kewibawaan negeri ini hanya ada pada sosok Pengawal Republik. Tampilan sederhananya lihat saja di Monas atau tempat lain yang saat ini sedang memamerkan sejumlah alutsista. Ada kegagahan disitu, ada nilai harga diri bernegara dan berbangsa. Ada kepantasan negeri ini bernama Republik Indonesia. Masih ada kepantasan kita mematut-matut diri di depan cermin karena masih ada sebuah kebanggaan ber NKRI dengan kemampuan Pengawal Republik menjaga nilai keistiqomahannya sesuai konstitusi. Sementara nilai-nilai yang lain terutama yang terakhir ini di Mahkamah Konstitusi sangat menghentak nilai negeri yang berkonstitusi.

Selamat ulang tahun tentaraku
Meski negeri ini penuh hiruk pikuk kegaduhan
Tetap jalankan spirit menegakkan kewibawaan teritori
Seikat kembang kami sandangkan didadamu
Karena engkau adalah cermin kewibawaan nilai itu

  Analisis  

Pameran Alutsista TNI Seperti Pameran Alat Tempur yang Sudah Uzur

Tank AMX MK61 Howitzer (Jaka92)
Dalam rangka hari ulang tahun ke-68, TNI menggelar pameran alat utama sistem senjata (alutsista) di Monas, Jakarta. Pameran tersebut menampilkan beragam senjata TNI yang digunakan di medan perang.

Pameran ini tentunya disambut antusias warga. Nampak ratusan warga berkerumun dan berfoto ria dengan senjata-senjata milik Indonesia tersebut. Prajurit TNI pun unjuk kebolehan di pameran ini.

Tetapi ada hal unik yang terjadi di sini. Pameran alutsista ini seperti memamerkan alat tempur TNI yang mungkin usianya seperti kakek-nenek. Bayangkan saja, banyak juga peralatan TNI yang buatan tahun 1950 sampai tahun 1970 yang masih digunakan untuk berperang.

Saat detikcom berkunjung ke Monas, Jumat (4/9/2013), beberapa alutsista yang sudah usang itu nampak seperti baru. Tentunya balutan cat dan peremajaan suku cadang dilakukan oleh TNI untuk memamerkan alutsista tua itu.

Beberapa alutsista yang tua itu adalah meriam gerak jenis Mk-61 yang dibuat Perancis tahun 1958. Selain itu ada juga meriam M-48 kaliber 76mm buatan Yugosloavia yang dipakai pada zaman perang dingin.

"Meski barang lama tapi ini sudah diremajakan, jadi masih digunakan," tutur personel TNI yang berjaga di stand Artileri Medan.

Beralih ke stand lainnya, pengunjung akan melihat parade tank baja. Kendaraan tempur penguasa daratan yang dimiliki TNI juga memiliki usia yang uzur. Sebut saja Tanx AMX -13 buatan Perancis tahun 1958 dan Tank Scorpion yang dipakai tahun 1970-an. Entah apa jadinya jika alutsista yang sudah seusia kakek-nenek itu jika dipakai dalam medan pertempuran.

Namun, TNI juga memamerkan beberapa kendaraan baru, salah satunya ialah kendaraan pendobrak jenis APC buatan PT Pindad dan kendaraan angkut Anoa yang juga buatan dalam negeri.

  detik 

Pindad tuntaskan pengembangan panser Anoa Amphibious 2015

Jakarta - Produsen alat persenjataan PT Pindad (Persero) akan menambah koleksi produksi panser dengan mengembangkan panser jenis Anoa Amphibious yang ditargetkan dapat diluncurkan pada tahun 2015.

"Pengembangan Anoa Amphibious dilakukan dengan penambahan spesifikasi, sehingga mampu menyeberang di sungai, danau, dan mendarat di laut," kata Direktur Perencanaan dan Pengembangan Pindad, Wahyu Utomo, ketika ditemui pada "Pameran Alutsista 2013", dalam rangka HUT TNI ke-68, di Silang Monas, Jakarta, Jumat.

Menurut Wahyu, pengembangan Anoa Amphibious merupakan bagian dari penguatan pertahanan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Pengembangan Anoa Amphibious memasuki uji dinamis pada tahun 2014, sehingga pada 2015 sudah bisa delivery untuk memenuhi permintaan TNI," kata Wahyu.

Sementara itu, Marketing Manajer Pindad, Sena Maulana mengatakan, untuk mengembangkan Anoa Amphibious Pindad bekerjasama dengan Korea dan Italia.

"Teknologi yang dikembangkan meliputi kemampuan Anoa untuk bermanuver tidak saja di darat, tapi juga bisa bergerak dinamis menghadapi gelombang laut," ujar Sena.

Panser Anoa pertamakali diproduksi pada tahun 2008, dengan mengambil nama hewan asal Pulau Sulawesi.

Kenderaan militer lapis baja berbobot 14 ton ini memiliki daya jelajah 600 km dengan kecepatan hingga 90 kilometer per jam.

Selain panser Anoa, Pindad juga memproduksi kendaraan taktis (rantis) Komodo hasil rancangan tahun 2011.

Rantis yang sudah dicoba ini memiliki sejumlah kemampuan seperti lincah bergerak di medan berlumpur, berpasir, jalur terjal dengan tanjakkan 31 derajat dan kemiringan 17 derajat serta kemampuan jelajah hingga 450 km.

  Antara 

Pindad Gandeng Korea dan Eropa buat senjata kaliber besar

Perusahaan pelat merah, PT Pindad saat ini sedang mengembangkan senjata kaliber besar di atas 20 mm bersama Eropa dan Korea. Senjata kaliber besar yang sedang dibuat ini mencapai 105 mm.

Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT Pindad, Wahyu Utomo, mengatakan selama ini pihaknya baru memproduksi senjata berkaliber kecil yaitu 12,7 mm. Senjata ini sudah banyak digunakan TNI seperti merek MKV.

"Jadi pengembangan Pindad di amunisi kaliber besar. Kaliber kecil sekarang masih 12,7 mm. Nanti ada kaliber 105 mm," ucap Wahyu ketika ditemui di Monas, Jakarta, Jumat (4/10).

Pembuatan senjata dengan lubang laras mencapai 105 mm ini dilakukan agar TNI tidak selalu mengimpor senjata dari luar negeri. Wahyu berharap produksi ini bisa memenuhi kebutuhan senjata di dalam negeri.

"Kita tes kemampuan dalam negeri secara bertahap. Kerjasama dengan Korea dan Eropa. Di bawah itu sesuai yang dipakai TNI. Dari Pindad mendukung peran TNI kita bikin kaliber besar ini," tutupnya.[bmo]

  Merdeka  

Kisah konvoi RPKAD dihadang Gerwani

Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) melancarkan operasi menghancurkan G30S di Jawa Tengah dan sekitarnya pada akhir bulan Oktober 1965. Pasukan baret merah ini mengejar pasukan militer pendukung G30S yang lari ke lereng Gunung Merapi-Merbabu.

Pendukung G30S di Solo dan sekitarnya masih cukup banyak. Kadang mereka masih berani melakukan teror.

Warga juga menebangi pohon untuk merintangi perjalanan konvoi RPKAD. Tak cuma itu, para wanita yang tergabung dalam Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani), organisasi underbouw PKI juga ikut menghadang konvoi RPKAD.

Peristiwa itu digambarkan seorang wartawan asing John Hughes yang dikutip Julius Pour dalam buku Gerakan 30 September, Pelaku, Pahlawan & Petualang terbitan Kompas.

"Suatu kali, konvoi yang dipimpin Sarwo Edhie dihadang sejumlah anggota Gerwani. Mereka menari-nari memadati jalan menghina RPKAD dengan menunjukkan bokongnya."

Sarwo Edhie bertindak tegas. Dia perintahkan panser maju ke depan. Sarwo memerintahkan untuk menembak peringatan.

"Tembak mereka," perintahnya.

Setelah tembakan salvo selesai, sejumlah warga memprotes tembakan tersebut. Anak buah di atas panser diam, melirik Sarwo.

Dengan nada datar Sarwo berkata. "Tembak juga mereka."

Sarwo dikenal tegas, tak pernah ragu-ragu bertindak. Hal ini membuat nyali pendukung G30S ciut. Masyarakat yang memiliki senjata kemudian menyerahkannya pada RPKAD. Tak ada lagi yang berani melecehkan pasukan komando tersebut.

Satu demi satu tokoh-tokoh PKI di Jawa Tengah berhasil dihabisi.

Di Jawa Tengah, nama Sarwo harum. Dia jadi idola masyarakat. Mantan Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa mengingat betapa gagahnya Kolonel Sarwo dengan seragam loreng darah mengalir, kaca mata hitam dan tongkat komando.

"Dulu waktu di Malang, usai penumpasan G 30 S/PKI, saya lihat Komandan RPKAD Sarwo Edhie Wibowo. Gagah sekali, lalu saya pikir apakah saya bisa seperti beliau," kata Suharso di Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur.

Sayangnya mertua Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini seolah dipinggirkan Soeharto setelah selesai memberantas PKI. Sejumlah pihak menilai Soeharto khawatir dengan kepopuleran Sarwo Edhie.

Meminjam istilah Julius Pour untuk Sarwo Edhie, perannya bagaikan wayang. Disimpan di kotak setelah lakonnya selesai.

  ● Merdeka  

[Video] Pesawat Tanpa Awak Karya Anak Bangsa

Berikut Video UAV BPPT dicopas dari Youtube



  Youtube 

Helm Tahan Peluru Jelambar Sudah Di Ekspor

http://images.detik.com/content/2013/10/04/1036/militer.jpgJakarta - Peralatan militer buatan Indonesia diminati oleh pasukan militer luar negeri. Beberapa produk perlengkapan militer seperti helm tahan peluru untuk pasukan militer juga digunakan oleh Tentara Diraja Malaysia.

Produsen rompi dan helm tahan peluru, PT Saba Wijaya Persada telah mengekspor helm tahan peluru ke Malaysia. Helm tahan peluru yang diproduksi di Jelambar,Jakarta Barat ini, mulai dikirim sebanyak 3.000 helm tahan peluru pada tahun ini.

"Yang dipesan ekspor helm. Untuk tentara Malaysia. Tahun ini sudah mulai sebanyak 3.000. Untuk tentara kerajaan," kata Staff PT Saba Wijaya Persada, Yuda kepada di acara pameran produk militer di lapangan silang monas Jakarta, Jumat (4/10/2013).

Selain Malaysia ada berbagai negara di Asia yang mulai melirik produk rompi dan helm tahan peluru buatan PT Saba Wijaya Persada.

PT Saba Wijaya Persada sendiri merupakan mitra binaan Kementerian Pertahanan. Perusahaan ini telah memproduksi rompi dan helm tahan peluru sejak 2005.

"Kalau helm keunggulan tahan peluru. Kualitasnya nggak kalah dengan Eropa. Bahan dari serat aramid. Semua TNI sudah pakai," jelasnya.(feb/hen)

  ● detik  

Jumat, 04 Oktober 2013

Anggota Kopassus Gugur saat pengamanan APEC

Ngawi - Seorang anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD asal Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, yang bertugas mengamankan Konferensi Tingkat Tinggi Kerja sama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC) di Nusa Dua, Bali, tewas saat simulasi penyelaman.

Korban adalah Sersan Satu Wahyu Eko Setiawan (27), warga Dusun Jambe Kidul, Desa Gemarang, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi. Pengiriman jenazah korban dari Bali telah tiba di rumah duka pada Kamis (3/10) malam dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Ngawi pada Jumat siang.

Pemakaman Sersan Satu Wahyu Eko Setiawan dilakukan secara militer dan dipimpin langsung oleh Wakil Komandan Kopassus Brigjen TNI Herindra.

"Almarhum meninggal dunia saat bertugas dalam rangka pengamanan APEC di Bali pada tanggal 3 Oktober kemarin. Korban sedang latihan penyelaman di laut Bali," ujar Wakil Komandan Kopassur Brigjen TNI Herindra di lokasi.

Menurut Herindra, penyebab kematian anak pasangan Sunaryo (50) dan Susilowati (48) tersebut karena gangguan teknis saat simulasi menyelam di Laut Nusa Dua, Bali.

"Korban meninggal karena adanya gangguan teknis saat latihan penyelamanan di air laut. Saat itu ada dua anggota namun lainnya bisa diselamatkan. Kalau untuk pengamanan APEC, kami menerjunkan satu detasemen," kata dia.

Kematian Sersan Satu Wahyu Eko Setiawan membawa kesedihan yang mendalam bagi keluarganya. Bahkan ibu korban, Susilowati, sempat pingsan saat pemakaman putranya berlangsung.

Keluarga korban mengaku sempat bermimpi dan mendapat firasat buruk, hingga akhirnya keluarga mendapat kabar bahwa korban tewas saat bertugas di laut Bali.

R.I.P

  ● Antara  

Tanki Pesawat Hawk Jatuh di Pekanbaru

Sebuah tanki bahan bakar cadangan pesawat Hawk 100/200 milik TNI Angkatan Udara jatuh di kawasan perkebunan Dusun Titian Tinggi, Desa Sungai Baung, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau.

"Informasinya belum begitu lengkap, namun mulanya, masyarakat menyangka yang jatuh itu adalah pesawat," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau Ajun Komisaris Besar Polisi Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru, Jumat sore.

Ia menjelaskan, belum diketahui secara pasti penyebab tanki yang diduga sebagai tanki cadangan pesawat latih TNI AU itu sampai jatuh.

Menurut informasi warga, kata dia, tanki itu terlihat melayang di udara sebelum akhirnya jatuh pada pukul 15.45 WIB."Tidak ada korban luka atau meninggal dunia akibat peristiwa ini. Aman," katanya.

Guntur menjelaskan, saat ini petugas dari Polsek terdekat telah berada di lokasi kejadian untuk mengamankan tempat jatuhnya bagian vital pesawat tempur tersebut.

Ia menjelaskan, tanki berukuran panjang lebih tiga meter itu terbagi menjadi dua bagian."Anggota sekarang juga masih memintai keterangan sejumlah saksi dari kalangan warga sekitar," katanya.

Kepala Penerangan TNI AU Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Filpadri, dihubungi per telepon mengaku telah mendapat informasi tersebut."Informasinya begitu, tapi kami masih terus mencari informasi-informasi tambahan," katanya.

  Republika  

[Foto] Exercise With Indonesian Ship KRI Sultan Iskandar Muda

Malaysian ship KD Jebat (front) and Indonesian ship KRI Sultan Iskandar Muda anchored in Jervis Bay during the ADMM-Plus FTX.

L-R: Brunei Navy ship KDB Darulaman, Indonesian Navy ship KRI Sultan Iskandar Muda and Malaysian Navy ship KD Jebat steam in company during multi-national exercises in the Eastern Australian Exercise Area.

(front) Anzac Class FFH154 HMAS Parramatta in formation with (L-R) Darussalam Class 08 RBS Darulaman, Sigma Class 367 KRI Sultan Iskandar Muda and Lekiu Class FFG29 KD Jebat, in the Eastern Australian Exercise Area for Exercise Triton Centenary.

(front) Sigma Class 367 KRI Sultan Iskandar Muda in formation with (L-R) Takinami Class DD112 JDS Makinami, Luhu Class DDG113 ROCS Qingdao and P-17A Class F49 INS Sahyadri, in the Eastern Australian Exercise Area for Exercise Triton Centenary.

KRI Sultan Iskandar Muda, a Sigma class offshore patrol boat with the Indonesian Navy passes Bradleys Head during the warship entry at the International Fleet Review.

All pictures posted by Kenyot10

  Kaskus 

★ Panser Amphibi dan Tank Medium Pindad

http://2.bp.blogspot.com/-h3gk6iN3gWE/Tyuegne-9AI/AAAAAAAAG_E/CpFh8GN1xRY/s1600/medium%2Btank%2B%2528audryliahepburn%2529.jpg
Ilustrasi prototipe Pindad (audrey)
Jakarta - PT Pindad (Persero) mengembangkan tank jenis medium dan Panser Anoa Amphibi. Setelah sebelumnya berhasil mengembangkan kendaraan tempur panser Anoa versi darat dan Komodo.

Selain itu, BUMN produsen senjata dan kendaraan tempur ini juga akan mengembangkan jenis tank medium bernama SBS. Tank ini rencananya bisa ditampilkan pada pagelaran perayaan ulang tahun TNI Oktober 2014.

"Program SBS ngembangin medium tank. 2014 bisa ditampilkan," ucap Marketing Manager PT Pindad (Persero) Sena Maulana kepada wartawan pada acara pameran produk militer di silang Monas Jakarta, Jumat (5/10/2013).

Sena menjelaskan kesiapan pengembangan tank di Pindad sudah cukup lama. Selama ini Pindad telah memproduksi berbagai komponen tank.

"Pindad sudah supply rantai tank, buggy dengan punya itu. Kita desain sendiri medium tank," sebutnya.

Selain pengembangan tank sendiri, Pindad juga membantu Kementerian Pertahanan Indonesia bersama Turki mengembangkan medium tank. Namum diproyeksi produk tank asli buatan dan pengembangan Pindad akan selesai lebih awal.

"Di Kementerian Pertahanan punya program dengan Turki," sebutnya.

Selain tank, Pindad tengah mengembangkan varian panser Anoa versi Amphibi. Saat ini panser masih tahap uji berjalan di atas sungai dan danau. Untuk masa depan panser Anoa mampu turun dari kapal perang di atas laut.

"Anoa target 2014 uji dinamis mungkin produksi baru pesanan. Anoa mau fase peningkatan kemampuan. Tahap pertama bisa bisa amphibi danau dan sungai," terangnya.(feb/hen)


  detik  

Pindad produksi roket pertama yang dikendalikan GPS

PT Pindad tengah mengembangkan roket balistik pertama buatan Indonesia bernama Rhan 122. Roket ini bisa menembak dengan jarak 15 kilometer (Km) dan dikendalikan dengan GPS. Pada proyek ini Pindad tergabung bersama PT Dirgantara Indonesia, Dahana, Ristek dan BPPT dalam sebuah konsorsium.

Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT Pindad, Wahyu Utomo, mengatakan roket balistik ini pernah di uji coba di Baturaja, Sumatera Selatan serta di Garut Selatan.

"Roket kita masih konsorsium, sudah di uji coba karena kita butuh lahan tembak," ucap Wahyu ketika ditemui di Monas, Jakarta, Jumat (4/10).

Pembuatan roket masih dalam tahap penyempurnaan dan mendapatkan tabel tembak. Tabel tembak baru bisa didapat jika sudah dilakukan pengujian beberapa kali dan tembakannya akurat.

"Tabel tembak, kita harus nembakin berapa ratus kali dan sekian kali. Kalau itu akurat baru dibuat tabel tembak. Nama roketnya Rhan 122," katanya.

Roket ini nantinya akan dipakai oleh TNI. Pasalnya, selama ini TNI masih memakai produk impor. Menurut Wahyu ini adalah roket balistik pertama untuk industri pertahanan.

"Sekarang ini akan diuji dulu. Ini roket balistik pertama untuk pertahanan. Ini nanti bisa kendalikan GPS di sirip siripnya kita kendalikan. Nanti ada GPS segala macam dan ini generasi pertama," jelasnya.

Roket ini ditargetkan bisa digunakan pada tahun 2015 mendatang. "Tergantung pemerintah tabel tembak selama 2 tahun lagi lah," tutupnya.[bmo]

  Merdeka 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...